Lokasi MIT Poso Sudah Diketahui Satgas Mandago Raya

Rusdi Hartono
Rusdi Hartono
Gemapos.ID (Jakarta) - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyatakan lokasi Daftar Pencarian Orang (DPO) Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso sudah diketahui oleh Satgas Mandago Raya. Kelompok MIT Poso berada di kawasan pegunungan dan bukit-bukit yang sulit dijangkau oleh orang awam. "Puncak gunung ini berkadar oksigen rendah sehingga tidak semua orang bisa mencapainya," kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono di Jakarta belum lama ini. Dengan demikian, geografi Poso berbeda dengan daerah-daerah lain di Indonesia. Jadi, personil yang ditugaskan ke sana harus memiliki kemampuan khusus. Apalagi, kelompok DPO MIT aktif bergerak untuk berpindah-pindah dari satu lokasi ke lokasi yang lainnya. "Jadi memerlukan sumber daya yang besar, artinya personelnya, membutuhkan sumber daya yang besar fisik, personel, logistiknya, peralatannya membutuhkan sesuatu yang besar," ucap Rusdi. Tim Satgas Madago Raya membentuk tiga tim guna mengejar sembilan orang sisa DPO MIT tersebut. Kelompok DPO MIT pimpinan Ali Kalora diduga membunuh empat warga Desa Kalimago, Lore Timur, Poso, Sulawesi Tengah pada Selasa (11/5/2021) sekitar pukul 07.30 WITA. “Total korban yang ditemukan adalah empat orang, keempatnya adalah petani di Desa Kalimago,” ujar Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto, Keempat korban sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan luka-luka di dua lokasi berbeda dari perkebunan kopi di Desa Kalimago. Saksi yang berhasil melarikan diri menduga pelaku pembunuhan adalah kelompok MIT Poso. “Tidak ada luka tembak, hanya luka akibat senjata tajam. Jenazah sudah dievakuasi dan dimakamkan oleh pihak keluarga,” kata Didik. Empat korban yang dianiaya berujung kematian adalah PP, LL, SS, dan MS. Semula mereka didatangi oleh lima orang tak dikenal. Kelompok im juga mengambil sejumlah barang milik korban.“Petani yang curiga dengan keberadaan mereka, langsung lari dan melapor. "Selain membunuh, mereka juga mengambil uang dan beberapa barang lain milik korban," kata Didik. Pembunuhan ini merupakan aksi teror kedua yang dilakukan kelompok MIT Poso di Desa Kalimago. Sebelumnya, mereka menyandera sejumlah warga pada akhir 2015. “Dari keterangan saksi, yang memimpin kelompok teror ini adalah Qatar, salah satu DPO,” ujar Didik.