DKI Ujicoba Fly Over Lenteng Agung-Tanjung Barat

Hari Nugroho2
Hari Nugroho2
Gemapos.ID (Jakarta) - Dinas Bina Marga DKI Jakarta melakukan uji coba fly over (jalan layang) Lenteng Agung dan Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Hal ini dibuka untuk umum (open traffic) selama tiga hari mulai Minggu (31/1/2021) pukul 08.00-21.00 WIB dan Senin (1/2/2021)-Selasa (2/2/2021) pukul 06.00-21.00 WIB. "Setelah dari uji coba ini, akan diadakan evaluasi atas kekurangsempurnaan pekerjaan yang ada di lapangan," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho di Jakarta pada Sabtu (30/1/2021). Evaluasi ini dilakukan guna melihat kekurangan pekerjaan pada, marka, rambu-rambu dan kelengkapan jalan lainnya. Di lapangan masih ada penyelesaian pekerjaan, yakni penyelesaian jembatan penyeberangan orang (JPO) di fly over Lenteng Agung dan Tanjung Barat. "Kita harapkan pekerjaan JPO ini dapat diselesaikan dalam waktu dekat," ujarnya. Keberadaan JPO untuk memfasilitasi penyeberang jalan yang akan melintasi rel kereta api dari arah timur ke barat maupun sebaliknya. Pekerjaan lainnya yang masih berlangsung, yakni penyelesaian jalan samping fly over Tanjung Barat sisi timur selatan. "Pekerjaan ini masih berprogres untuk pembebasan tanahnya," jelasnya. Hari meneruskan penyelesaian pekerjaan tersebut diupayakan tidak mengganggu pengoperasian kedua fly over. Para pengguna jalan untuk mematuhi rambu-rambu serta petunjuk jalan di lapangan. Fly over Lenteng Agung memiliki panjang 430 meter di sisi barat dan 450 meter di sisi timur dengan lebar 6,5 meter. Untuk fly over Tanjung Barat sisi barat mencapai 540 meter dan sisi timur 590 meter. Kedua fly over ini dirancang mengambil bentuk seperti tapal kuda yang saling membelakangi. Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan (Jaksel) berharap fly over Lenteng Agung dan Tanjung Barat secepatnya dioperasikan untuk mengurai kemacetan di wilayah tersebut. Kepala Suku Dinas (Sudin) Bina Marga Kota Jaksel, Heru Suwondo, menyebutkan, pembangunan jalan layang Lenteng Agung dan Tanjung Barat bertujuan mengurai kemacetan lalu lintas. Selain itu menghapus perlintasan sebidang kereta api, meminimalisir kecelakaan lalu lintas dengan kereta api dan mengamankan perjalanan kereta api. "Jalan layang dibutuhkan untuk mengurai kemacetan di perlintasan rel kereta api dan menghindari kecelakaan di sekitar perlintasan kereta api Lenteng Agung dan Tanjung Barat," tandasnya. (mau)