Gerindra Sebut PPP Potensi Gabung Prabowo, Ini Respon TPN

Wakil Ketua Umum TPN Ganjar-Mahfud, Andi Gani Nena Wea. (gemapos/kompas)
Wakil Ketua Umum TPN Ganjar-Mahfud, Andi Gani Nena Wea. (gemapos/kompas)

Gemapos.ID (Jakarta) - Waketum Partai Gerindra Habiburokhman menyebut kemungkinan kuat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merapat ke koalisi Prabowo Subianto usai Plt Ketum Mardiono mengucapkan selamat. Merespon hal tersebut, Wakil Ketua Umum TPN, Andi Gani Nena Wea menunggu sikap resmi PPP.

"Sinyal kuat PPP gabung dengan koalisi Prabowo saya belum dapat memastikan. Kita tunggu sikap resmi PPP yang tentu akan menyampaikan sikap politiknya," kata Andi Gani kepada wartawan, Jumat (22/3/2024).

Andi Gani kemudian menyinggung soal PPP yang hendak menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Pileg. Dia mendoakan yang terbaik untuk PPP yang tak lolos ke Senayan.

"Tapi yang pasti PPP akan menggugat ke MK soal Pileg. Karena PPP hanya kurang 100 ribu-an suara untuk bisa masuk parlemen," katanya.

"Saya sendiri mendukung dan berdoa gugatan PPP di MK dikabulkan karena PPP telah menjadi bagian sejarah panjang politik di Tanah Air," tambah Andi Gani.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menyambut baik ucapan selamat yang datang dari Ketum Partai NasDem Surya Paloh dan Plt Ketum PPP M Mardiono untuk paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024. Habiburokhman menilai ucapan kedua ketum partai sebagai pertanda NasDem dan PPP akan bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

"Tentu itu sinyal yang amat kuat bahwa NasDem dan PPP akan bergabung dengan kami," kata Habiburokhman saat dihubungi, Jumat (22/3/2024).

Wakil Ketua Komisi III DPR ini menyebut hal wajar jika NasDem dan PPP bergabung ke Prabowo. Sebab, kata dia, kedua partai itu juga sekarang berada di koalisi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Sebenarnya sekarang kan kami memang sudah satu koalsisi yakni sama-sama pendukung pemerintahan Pak Jokowi. Karena Pak Prabowo adalah penerus Pak Jokowi maka menjadi wajar jika kedua partai tersebut kembali bersatu bersama kami," ucapnya.

Meskipun begitu, dia mengaku tidak mau mendahului keputusan NasDem dan PPP. Menurutya, kedua partai itu akan memberikan pernyataan sendiri nantinya.

"Namun demikian pernyataan resmi bergabung atau tidak akan mereka sampaikan sendiri. Kami tidak bisa mendahului ataupun mengintervensi," tuturnya.(ns)