Deddy Sitorus: AHY Dapat Jatah Hasil Kongkalikong

Politisi PDI Perjuangan Deddy Sitorus. (gemapos/gesuri)
Politisi PDI Perjuangan Deddy Sitorus. (gemapos/gesuri)

Gemapos.ID (Jakarta) - Politisi PDI Perjuangan Deddy Sitorus mengatakan pelantikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY sebagai menteri agraria dan tata ruang (ATR) pada Rabu (21/2/2024) membuktikan bahwa Jokowi menganggap posisi menteri sebagai jatah politik. 

Apalagi, lanjutnya, AHY tidak punya latar belakang di bidang agraria.

"Ya ini lah namanya pembagian berdasarkan kongkalikong, bagi-bagi jatah, dan bukan berdasarkan kompetensi," kata Deddy, dikutip dalam keterangan tertulis gesuri.id, Jumat (24/2/2024). 

Dia merasa, malah lebih tepat apabila AHY yang dipilih untuk menduduki kursi jabatan menteri koordinator bidang politik hukum dan keamanan (Menko Polhukam) yang masih kosong usai ditinggalkan calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD. Sebab, AHY punya altar belakang militer.

Tak hanya itu, Deddy tidak habis pikir sebab seakan Jokowi tidak mempertimbangkan seorang wakil menteri. Menurutnya, jika kursi menteri kosong maka seharusnya wakil menteri bisa naik jabatan. Apalagi, sambung Deddy, masa pemerintahan Jokowi kurang dari setahun lagi. Dia menggarisbawahi, masa adaptasi untuk orang baru tidak akan sebentar apabila untuk memimpin kementerian.

"Sehingga sudah tentu kita tidak bisa berharap banyak dari masa kerja AHY yang hanya 8 bulan saja," ujarnya. 

Deddy menilai, Jokowi tidak menganggap wakil menteri sebagai jenjang karier melainkan hanya saran bagi-bagi kue kekuasaan. Dia berpendapat, Jokowi tidak mengedepankan meritokrasi alias sistem yang mengedepankan orang yang cakap dan berkemampuan. 

Anggota Komisi VI DPR ini merasa kasihan kepada Wakil Menteri ATR Raja Juli Antoni dan para deputi di Kemenko Polhukam yang seharusnya bisa naik kelas. (ns)