Prabowo Ceritakan Pilih Gibran: Itu Keputusan Penuh Risiko

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto saat menghadiri acara deklarasi nasional relawan Gerakan Muslim Persatuan Cinta Tanah Air (Gempita), Bandung, Rabu (27/12/2023). (gemapos)
Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto saat menghadiri acara deklarasi nasional relawan Gerakan Muslim Persatuan Cinta Tanah Air (Gempita), Bandung, Rabu (27/12/2023). (gemapos)

Gemapos.ID (Jakarta) - Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menceritakan bagaimana saat dirinya memilih Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapresnya yang penuh risiko dan pertimbangan. Hal tersebut diungkapkan Prabowo saat menghadiri acara deklarasi nasional relawan Gerakan Muslim Persatuan Cinta Tanah Air (Gempita), Bandung, Rabu (27/12/2023).

Prabowo menyatakan bahwa ketika dirinya memutuskan untuk memilih Gibran, putra sulung Presiden RI ke 7 Jokowi ini tengah dilanda cibiran dan dipandang sebelah mata oleh sebagian pihak yang meragukan kemampuan Gibran.

“Mas Gibran yang dibilang anak ingusan, nggak ada apa-apanya, hanya karena anaknya Jokowi, dihina diejek. Ternyata, tampil (debat) dengan menurut saya, kalau saya Guru yang harus kasih nilai, saya kasih nilai 9,9,” ujar Prabowo.

Prabowo menilai Gibran layak mendapatkan nilai baik karena mampu menggemparkan dan menghapus anggapan yang menyepelekan dirinya karena menguasai panggung debat berhadapan dengan cawapres nomor urut satu, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan cawapres nomor urut 3, Mahfud MD. 

Dirinya juga menyebutkan bahwa pemilihan Walokota Solo tersebut menjadi calon wakil presidennya adalah hal yang penuh risiko secara politik.

“Itu wakil yang saya pilih dengan penuh risiko,” kata Prabowo

Menurut Prabowo, Gibran merupakan sosok anak muda yang mampu mendampinginya dan mengerti persoalan negara.

Menteri Pertahanan tersebut pun menambahkan bahwa hanya ia dan Gibran yang konsisten berbicara terkait dengan pentingnya kebijakan produksi bahan mentah SDA di dalam negeri sebelum dijual ke luar negeri atau hilirisasi industri.

Prabowo juga mengatakan salah satu pertimbangan memilih Gibran adalah ia yakin lebih baik memilih anak muda yang kurang berpengalaman di politik namun bisa dibina ketimbang memilih orang yang berpengalaman di politik namun kerap melakukan tindak pidana korupsi.

“Gibran anak muda katanya kurang berpengalam tapi waktu itu, saya berpikir kalau pilih orang yang berpengalaman baik, kalau yang pengalamannya korupsi bagaimana?” katanya.

“Mendingan kita pilih anak muda yang masih bisa kita bina, apalagi orang tuanya (Presiden Jokowi) seorang pejuang merah putih, apa salahnya?” ujar Prabowo. (ns)