Masih Asinkah Rasa Air Laut, tanya Yurianto
“Saya sudah memancing dari Sabang sampai Merauke. Eh, Raja Ampat ding, bukan sampai Merauke,” ujar Yuri dilanjutkan dengan tertawa setelah mengingat lagi belum pernah memancing di perairan ujung timur Indonesia itu. Lalu ia menyebut satu spesies ikan kegemarannya yang biasa didapat saat memancing di perairan timur Indonesia. Ikan kulit pasir atau biasa juga dikenali sebagai Surgeonfish karena memiliki ciri khas di pangkal sirip ekor terdapat duri yang menyerupai pisau dan setajam pisau bedah. Jenis ikan herbivora yang hidup di daerah terumbu karang dan umumnya memang dikonsumsi masyarakat pesisir itu, menurut Yuri, rasanya enak tak terlukiskan kata-kata. Terlebih jika benar-benar baru ditangkap. Yuri mengaku hanya butuh mengeluarkan satu “senjatanya” yang selalu menemani saat pergi memancing di laut, yakni air perasan lemon cui dan irisan bawang mentah yang dikocok dalam botol. Begitu dapat ikan langsung sikat dengan “senjatanya” itu. Itu alasan mengapa penerima penghargaan Public Relation of The Year dalam acara Indonesia Corporate Branding PR Award 2020 tersebut juga menanam lemon cui di dalam pot di rumah yang berada di Kota Bogor, selain empat jenis jeruk lainnya. Sebenarnya tidak hanya ikan kulit pasir saja yang lezat ketika disantap dengan campuran air lemon cui dan irisan bawang tersebut. Menurut dia, ikan segar yang benar-benar baru tertangkap mata pancing selalu enak saat disantap. “Ya, jelas berbeda rasanya, ikan baru ditangkap dengan yang lama dibekukan,” ujar Yuri yang pernah menjadi Kepala Sub Direktorat Dukungan Kesehatan dan Operasi Pusat Kesehatan TNI. Kucing peliharaan Untuk urusan bercocok tanam ternyata itu memang termasuk salah satu dari beberapa hobi yang sering dilakukannya. Rata-rata buah-buahan yang ditanam di dalam pot. Yuri sempat menyodorkan foto tanaman lemon cui yang sedang berbuah lebat, lalu buah tin yang juga sedang berbuah. Tidak lupa memperlihatkan lima foto kucing kesayangan keluarganya, mulai dari Tayo yang satu-satunya pernah naik pesawat karena dibawa dari Batam, lalu ada Bengbeng dari Bogor, Oreo, Dusty yang namanya diambil dari Rumah Sakit tingkat II Dustira Kesdam III/Siliwangi, terakhir ada Tom kucing blasteran Persia dan Russian Blue. Ada pula foto Beng-beng, salah satu kucingnya yang menggunakan pakaian bermotif polkadot dan batik diperlihatkan sore itu. Soal batik, Yuri juga mengaku kini mulai menambah daftar hobinya dengan membatik, Dirinya mendesain dan membuat masker batik sendiri, dan beberapa bahkan sempat digunakannya saat memberikan laporan data harian COVID-19 di layar televisi. Foto-foto saat ia mengenakan masker batik buatannya sendiri juga ditunjukkannya. Terkadang istrinya, dokter Dwiretno Yuliarti, terkadang juga membuatkannya masker batik khusus sebagai penyemangat. Terakhir Yuri menyodorkan foto-foto hasil pancingannya yang masih tersimpan di telepon pintarnya, salah satunya memperlihatkan barakuda berukuran sangat besar. Saat ditanya apakah teman-teman nelayannya tidak mencarinya karena lama tidak ke sana. “Ya, mereka tahu saya pasti sedang sibuk. Karenanya mereka terkadang memberi kabar dan mengirimi foto,” ujar Yuri. Perbincangan seru soal pancing memancing sore itu untuk sementara harus diakhiri menjelang Maghrib, sambil berharap pandemi segera berlalu, sehingga cerita seru terbaru saat-saat sosok sang juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 memancing dapat segera berlanjut. (ANT/AAN)