Berikut 5 Fakta Banjir Lahar Dingin di Lumajang yang Putuskan 4 Jembatan

Berikut 5 Fakta Banjir Lahar Dingin di Lumajang yang Putuskan 4 Jembatan (ist)
Berikut 5 Fakta Banjir Lahar Dingin di Lumajang yang Putuskan 4 Jembatan (ist)


Gemapos.ID (Jakarta) Hujan deras menyebabkan sejumlah wilayah di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur diterjang banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (7/7/2023).

Banjir lahar dingin itu membuat sejumlah infrastruktur rusak parah dan ratusan warga Kabupaten Lumajang terpaksa mengungsi.

Berikut deretan fakta terkait banjir lahar dingin yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

1. Penyebab Banjir

Cuaca ekstrem dengan intensitas hujan tinggi diketahui menjadi penyebab terjadinya banjir lahar dingin Gunung Semeru di beberapa wilayah Kabupaten Lumajang.

Hujan deras itu mengakibatkan debit air di daerah aliran sungai lahar Gunung Semeru meningkat dan menerjang jembatan hingga meluber ke jalan.

Berdasarkan data BPBD Jatim, banjir lahar dingin berimbas di lima desa yang ada di dua kecamatan. Yakni Desa Sidomulyo dan Pronojiwo di Kecamatan Pronojiwo, kemudian Desa Jugosari, Desa Kloposawit, dan Desa Tumpeng di Kecamatan Candipuro.

2. 4 Jembatan Putus Total

Besarnya arus lahar dingin Gunung Semeru yang terbawa air hujan mengakibatkan empat jembatan di Kabupaten Lumajang terputus.

Empat jembatan terputus itu yakni jembatan penghubung Desa Kloposawit dengan Desa Tumpeng di Kecamatan Candipuro, Jembatan Kali Regoyo penghubung Desa Jugosari dengan Dusun Kebondeli Selatan di Candipuro.

Kemudian jembatan penghubung Desa Tumpeng dan Desa Nguter di Candipuro, dan Jembatan penghubung Lumajang-Malang di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo.

3. Ratusan Warga Mengungsi

Selain menyebabkan sejumlah jembatan putus, banjir lahar dingin Gunung Semeru juga membuat ratusan warga di Kabupaten Lumajang mengungsi.

Berdasarkan data dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Lumajang, hingga pukul 23.00 WIB, Jumat (7/7/2023), jumlah pengungsi mencapai 493 jiwa.

Sebanyak 493 warga itu terbagi ke beberapa titik posko pengungsian antara lain Balai Desa Tumpeng, Balai Desa Jarit, Balai Desa Penanggal, rumah warga di Desa Pasrujambe, Balai Desa Tambak Rejo, Ponpes Nurssalam Desa Jarit dan Kantor Kecamatan Pronojiwo.

4. Pemkab Lumajang Tetapkan Tanggap Darurat

Usai terjadi banjir lahar dingin Gunung Semeru di sejumlah wilayah, Bupati Lumajang Thoriqul Haq menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari.

“Saya sudah menetapkan tanggap darurat selama 14 hari, saya menugaskan Pak Sekda untuk menunjuk satgas darurat bencana,” kata Thoriq saat meninjau lokasi pengungsian di Balai Desa Jarit Kecamatan Candipuro, Jumat (7/7/2023) malam.

Menurut Thoriq, cuaca ekstrem dengan intensitas hujan tinggi selama beberapa hari ini mengakibatkan banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah.

Karena itu, menurut Thoriq fokus utama saat ini adalah keselamatan jiwa. Ia pun mengimbau agar warga di tepian sungai untuk mengungsi, sampai kondisi dipastikan aman.

5. Gunung Semeru Masuk Siaga Tiga

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan Gunung Semeru masuk dalam status siaga atau level 3.

Dengan ditetapkannya status tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).(da)