Vaksinasi Covid-19 Tak Jamin Kebal Atas Covid-19

Lalu Hamzi Fikri
Lalu Hamzi Fikri
Gemapos.ID (Mataram) - Wagub NTB Sitti Rohmi Djalilah terjangkit Covid-19, padahal dia sudah merampungkan vaksinasi sampai tahap dua berupa vaksin Covid-19 Sinovac. Kali pertama dia menerima vaksin Sinovac pada 14 Januari 2021 dan kali kedua pada 28 Januari 2021. .“Bu Wagub dan keluarga dalam keadaan baik saat ini dan statusnya orang tanpa gejala (OTG)," kata Kadiskes Provinsi NTB, Lalu Hamzi Fikri pada akhir pekan lalu. Keluarga yang dimaksud adalah suaminya yang bernama Khairul Rizal dan tujuh orang staf lainnya yang tinggal di pendopo. Khairul mengakui dirinya dan keluarga positif terjangkit Covid-19. "Alhamdulillah walaupun positif, kondisi baik, tidak bergejala, mungkin pengaruh vaksin Covid-19 sudah bekerja," ujarnya. Khairul menduga Covid-19 masuk ke tubuh mereka setelah salah seorang pembantu kembali bekerja di pendopo setelah pulang kampung yang diduga membawa Covid-19. Saat dia diduga menularkan Covid-19 langsung diperiksa yang hasilnya positif penyakit tersebut. “Baru kami yang lain di swab dan positif," tuturnya. Sementara itu sebanyak 750 ASN di NTB akan divaksinasi Covid-19 oleh Pemprov NTB. Dari langkah ini akan dibagi tiga yakni tahap pertama sebanyak 250 orang, tahap kedua sebanyak 250 orang, dan tahap ketiga sebanyak 250 orang. “Kita berharap ini bisa sampai 1.000 orang dalam waktu tiga hari vaksin," ujar Sekda NTB Gita Ariadi. ASN yang dimaksud seperti TNI/Polri dan guru SMA/SMK yang akan dituntaslan pada Maret 2021. Semua petugas yang berkaitan dengan pelayanan akan segera divaksinasi. Vaksinasi untuk ASN tidak hanya di Kantor Gubernur NTB, tapi ini juga dilakukan sejumlah fasilitas kesehatan lainnya seperti RSJ Mutiara Sukma NTB, RS Mata NTB, dan KKP. Untuk vaksinasi tahap kedua bagi ASN kemungkinan tidak dilakukan secara massal, tapi ini bisa berlangsung di fasilitas kesehatan tempat tinggal terdekat. "Sesuai keputusan Menkes yang terbaru dan instruksi gubernur bahwa vaksinasi harus dipercepat dan itu tidak harus dilakukan ramai-ramai," ucapnya. Pemprov Kaltim berharap bisa melakukan vaksinasi Covid-19 secepatnya. Namun, ini tidak bisa dilakukan secara cepat lantaran ini harus menunggu vaksin Covid-19 yang diberikan pemerintah pusat secara bertahap. “Dari 5,3 juta penduduk NTB kita menargetkan 3 juta lebih atau 70% sudah bisa divaksin. Karena data vaksin ini sesuai yang dikirim oleh BPS,” ujarnya. Data Satgas COVID-19 Pemprov NTB menyebutkan sebanyak 9.945 kasus Covid-19 di wilayah itu. Dari angka ini sembuh sebanyak 8.568 orang dan meninggal dunia sebanyak 413 orang.