Waskita Karya Bangun Proyek Listrik di Sumut

AS Wisnu Wijayanto
AS Wisnu Wijayanto
Gemapos.ID (Jakarta) - Salah satu dari 30 proyek prioritas pemerintah adalah penyediaan listrik 500 kV transmisi di Sumatera Utara (Sumut). Proyek ini dikerjakan dalam tiga paket dari berbagai hal yakni pendanaan proyek, perizinan dan pembebasan, engineering dan testing, konstruksi, serta tes dan commisioning. "Proyek yang dilandasi keinginan Menteri BUMN Dahlan Iskan dalam menuntaskan krisis listrik di Sumatera Utara pada 7 Maret 2014 menggunakan skema pendanaan turnkey, yakni tripartit dan bipatrit," kata AS Wisnu Wijayanto, VP EPC Division PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Hal itu dikemukakan dalam webinar bertajuk 'Menyoal Potensi Proyek EPC, Strategi, Peluang, dan Tantangan di 2021' yang diselenggarakan School of EPC Management pada Selasa (16/2/2021). Pada paket satu dan dua transmisi 500 kV menggunakan sistem tripartit yang melibatkan pihak bank, bank random, PLN, dan Waskita dalam pendanaannya. Sedangkan, paket tiga menggunakan sistem bipatrid, yaitu pendanaan seluruhnya dilakukan oleh Waskita. Aspek pendanaan dan perizinan tersebut berbeda dengan pengadaan transmisi 150 kV, yang dilakukan 100% oleh PLN. Sedangkan, aspek engineering dalam pengadaan konstruksi dilakukan oleh Waskita, namun untuk tower disediakan oleh PLN. Waskita membangun transmisi-transmisi tersebut di daerah remote, sehingga dalam perizinan penggunaan lahan. Perusahaan ini telah meminta izin sampai ke tingkat RT dan RW. Dalam penggunaan lahan hutan pun, Waskita mempertimbangkan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal). Procurement material mekanikal disediakan seluruhnya oleh Waskita, seperti  konduktor ACSR 450, Optical Ground Wire, Grounding System, dan Insulator. Begitupula material tower, seperti baja dan aksesoris tower. Pengerjaan proyek ini paling besar bertumpu pada pengadaan tower yakni sebesar hampir 54% dan pengadaan mekanikal elektrikal sebesar 24%. Sementara itu,  proses pengiriman tower dari pabrik sampai ke situs terdiri dari pembuatan di pabrik, pengiriman dari pabrik dan diterima di gudang situs, serta penerimaan di situs. “Kami sedang melakukan improve RFID Checking, bagaimana memastikan tower itu dari gudang/pabrikator sampai dengan site tidak ada yang kurang," ujarnya. Sebagai informasi tambahan, kontrak paket satu dan dua transmisi 500 kB di Sumatera telah ditandatangani pada 23 Oktober 2015 dan mulai beroperasi pada 23 Mei 2016. Sedangkan, penandatanganan kontrak tranmisi 500 kV paket tiga dilakukan pada 7 Juli 2017 dan mulai efektif pada 30 Desember 2019. Saat ini proyek tersebut menunggu proses pemeliharaan pada Juni 2024. "Diharapkan transmisi 500 kV sumatera ini nantinya akan menjadi backbone dalam mengalirkan listrik di wilayah Sumatera,” ujarnya.