Virologis Bantah Vaksin Astra Zeneca Mengandung Babi

Aluicia Anita Artarini
Aluicia Anita Artarini
Gemapos.ID (Jakarta) - Virologis dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Aluicia Anita Artarini membantah Vaksin Covid-19 Astra Zeneca mengandung tripsin (enzim) babi. Vaksin ini memuat tripsin yang menyamai jamur. "AstraZeneca tidak menggunakan tripsin hewan pada proses produksinya dan di akhir, tripsin itu tidak ada," katanya belum lama ini Keterangan itu terdapat dalam dokumen AstraZeneca dan tim Oxford yang melakukan uji klinis. Tripsin menyerupai jamur dimasukkan ke dalam formula vaksin yang digunakan sebagai pemotong sel mamalia yang dibeli AstraZeneca dari pemasok bank sel. "Itu adalah enzim yang mirip dengan aktivitas tripsin dan dari jamur yang dibuat dengan cara rekombinan," ujarnya. AstraZeneca dan Oxford membeli sel HEK 923 dari pemasok bernama Thermo Fisher sebagai salah satu bahan pembuatan vaksin Covid-19. Sel mamalia bersifat menempel pada tempatnya, sehingga ini akan menyulitkan proses pertumbuhan jumlah sel semakin membesar. "Tripsin ini kalau kelamaan bersama-sama dengan selnya malah mati. Jadi kayak pisau bermata dua, itu dibutuhkan untuk memotong saja pada wadahnya, kalau sudah lepas ya sudah," ucapnya. Hingga kini sel HEK 923 yang bisa memperbanyak adenovirus. Sel itu tidak hanya dipakai bagi vaksin Covid-19, tapi itu digunakan vaksin-vaksin lain. Vaksin Covid-19 AstraZeneca merupakan salah satu bentuk baru vaksin yang berisi DNA Adenovirus yang dimodifikasi dengan menghilangkan gen E1 dan E3. Kemudian, ini diselipkan materi genetik protein spike Sars-Cov-2 sebagai penyebab Covid-19. DNA Adenovirus mengandung gen spike yang ditransformasi ke bakteri E coli yang dimurnikan sebelum dimasukkan ke sel HEK293 yang merupakan sel mamalia. Sel mamalia ini bisa beli di mana saja yang dilakukan Oxford-AstraZeneca membeli HEK293 dari pemasok Thermo Fisher. HEK293 dilepaskan dari pelat dengan menggunakan enzim tripsin untuk mempercepat reaksi biokimia. Selanjutnya, sel ini dicuci dengan medium cair di sentrifuga untuk menghilangkan kandungan tripsin. Dengan demikian HEK293 tidak rusak yang ditambahkan ke medium cair. Sel itu berada dalam larutan suspensi untuk diproses lebih lanjut. "Enzim tripsin digunakan melepas sel inang oleh suplier sebelum dibeli oleh Oxford-AstraZeneca dan tidak bersinggungan langsung dengan vaksin," katanya. Oxford-AstraZeneca memperbanyak sel HEK293 yang diperoleh dari Thermo Fisher untuk melepaskan sel pada pelat menggunakan enzim TrypLET Select. Enzim ini dari jamur yang dibuat secara rekombinan.*