UEA-Bahrain-Israel Bantu Selesaikan Palestina?

Connie Rahakundini Bakrie
Connie Rahakundini Bakrie
Gemapos.ID (Jakarta) – Pengamat Militer Connie Rahakundini Bakrie mengemukakan langkah bersejarah Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain sebagai negara Arab ketiga dan keempat membuka hubungan dengan Israel. Hal ini patut disikapi Indonesia secara cerdas. Pernyataan senada juga diungkapkan Direktur Eksekutif Indonesian Society for Middle East Studies (ISMES) Ryantori Indonesia perlu menghargai ini lantaran sebagai salah satu sahabat Palestina. "Selama normalisasi tersebut tidak bersinggungan langsung dengan isu Palestina, Indonesia harus melihat hal tersebut sebagai opportunity," katanya pada Sabtu (26/9/2020) Kesempatan yang dimaksud adalah langkah UEA dan Bahrain dapat membukakan pintu bagi Indonesia menempatkan dirinya sebagai 'jembatan emas' antara dua pihak yang berkonflik. "Jika mereka sudah mulai menormalisasi hubungannya dengan Israel, maka Indonesia akan semakin mudah'berinteraksi' dengan Israel. Jadi, Idndonesia bisa melakukan pendekatan isu Palestina secara mendalam. Pemerintah Indonesia menegaskan normalisasi hubungan Israel dengan UEA dan Bahrain tidak akan mengubah posisi Indonesia tentang Palestina. Kejadian ini tidak membuat Indonesia menempuh langkah serupa. Penyelesaian isu Palestina dapat dilakukan dengan menghormati resolusi Dewan Keamanan (DK) Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Selain itu semua inisiatif perdamaian tidak menggagalkan keputusan yang telah dibuat melalui Arab Peace Initiative dan resolusi Organinsasi Kerjasama Islam. "Kami memahami atensi UAE dan Bahrain untuk menyediakan ruang bagi pihak terkait untuk bernegosiasi, mengubah pendekatan untuk penyelesaian isu Palestina melalui kesepakatan inim: jelas Connie. Namun, efektifitas kesepakatan Palestina dan Israel sangat bergantung kepada komitmen Israel untuk menghormatinya. Wacana pembukaan hubungan diplomatik dengan Israel pernah diguliirkan oleh Presiden Abdurrahman Wahid. Namun, ini sontak mengalami penolakan dari banyak pihak terutama dari kelompok-kelompok Islam. Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pernah mengungkapkan keinginannya menjalin hubungan dengan Indonesia pada 2018. Namun, Indonesia bersikukuh tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan negara itu sampai Palestina merdeka. (m2)