Tokyo Umumkan Keadaan Darurat Covid-19

Yoshihide Suga
Yoshihide Suga
Gemapos.ID (Tokyo) - Jepang mengumumkan keadaan darurat terbatas di Tokyo dan tiga prefektur tetangga pada Kamis (7/1/2021). Kebijakan ini untuk membendung penyebaran Covid-19. "Pandemi global lebih parah dari yang kami perkirakan, agar ini terjadi, saya harus meminta warga untuk menjalani hidup dengan beberapa batasan," kata Perdana Menteri Yoshihide Suga di Tokyo pada Kamis (7/1/2021) Keadaan darurat s akan berlangsung selama satu bulan dari Jumat (8/1/2021)-Minggu (7/2/2021) di prefektur Tokyo dan Saitama, Kanagawa, dan Chiba, yang mencakup sekitar 30% dari populasi Jepang. Pembatasan akan berpusat pada pemberantasan penularan di bar dan restoran, yang merupakan area berisiko utama. Namun, cakupan pembatasan ini lebih sempit dibandingkan April 2020 sampai akhir Mei 2020 di bawah keadaan darurat. Pada saat itu pembatasan dilakukan secara nasional dan sebagian besar sekolah serta bisnis non-esensial ditutup. Sat ini, sekolah tidak ditutup. Yoshihide berusaha membatasi kerusakan ekonomi sambil mengalahkan Covid-19 lantaran akan menggelar Olimpiade musim panas yang telah ditunda. Beberapa ahli medis khawatir rencana pembatasan tidak cukup. "Kita mungkin perlu memikirkan tentang keadaan darurat nasional," kata Toshio Nakagawa, presiden Asosiasi Medis Jepang, pada Rabu (6/1/2021). Kerusakan ekonomi tidak terhindarkan tetapi dia akan melindungi pekerjaan dan bisnis dengan paket stimulus 70 triliun yen. Meskipun Jepang tidak begitu parah terdampak pandemi Covid-19 dibandingkan sejumlah kota, tetapi ini belum dapat mengendalikan Covid-19 lantaran telah mengalami 7.000 kasus pada Kamis (7/1/2021). Tokyo telah menjadi sumber kekhawatiran dengan penghitungan kasus positif Covid-19 naik 2.447 kasus pada Kamis dari 1.591 kasus pada hRbu (6/1/2021). Jepang telah mencatat 267.000 kasus positif Covid-19 dengan hampir 3.000 kematian. Pemerintah akan melakukan kampanye vaksinasi pada akhir Februari 2021. (din)