Sumur Resapan Dinilai Tidak Atasi Banjir di Jakarta

Ida Mahmudah
Ida Mahmudah
Gemapos.ID (Jakarta) - Ketua Komisi DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mempertanyakan efektivitas program sumur resapan yang dicanangkan Gubernur Anies Baswedan untuk mengatasi banjir di wilayahnya. Karena, banjir kembali mengepung ibukota pada 2021 atau tiga kali dilanda banjir pada Februari 2021 dengan banjir paling parah terjadi pada Sabtu (20/2/21). Sebanyak 113 RW terendam banjir di Jakarta. "Kalau efektif tapi banjir kan sama saja bohong," katanya di Jakarta pada Senin (22/2/2021). Pemprov DKI Jakarta menganggarkan Rp400 miliar untuk program sumur resapan yang dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2021. Namun, sanggaran itu untuk menjalankan program drainase vertikal yang belum terbukti  menanggulangi banjir di Ibu Kota."Sayang banget, padahal anggaran hampir Rp400 miliar," ujarnya. Namun, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Yusuf bersikukuh program pembuatan sumur resapan efektif guna mengatasi banjir di daerahnya. Dia mengklaim beberapa lokasi yang kerap banjir menjadi bebas banjir, seperti di Kantor Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. "Di lokasi itu karena ada sumur resapan air hilang lari ke sumur resapan," katanya. Juaini mengakui pembuatan sumur resapan telah rampung dibuat masih jauh dari target. Pasalnya, sebanyak 2.794 sumur resapan hanya bisa dibuat dari 1,8 juta sumur resapan pada 2020 dari pencanangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. "Kemarin kenapa lambat? Karena vendornya cuma dua. Nah, sekarang lagi diproses vendornya, ada 100" tuturnya.