Sherina Bosan di Rumah tapi Tetap Beraktivitas Untuk Film

sherina munaf-gemapos
sherina munaf-gemapos
Gemapos.ID (Jakarta) - Siapa yang tidak bosan mesti berada di rumah sepanjang hari. Namun, ini mesti dilakukan oleh setiap orang saat pandemi Covid-19 supaya tidak terjangkit penyakit tersebut. Boleh bepergian apabila itu dipandang mendesak menyangkut kehidupan. Itupun harus dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Salahsatu selebriti yang mengaku bosan di rumah saat pandemi Covid-19 adalah Sherina Munaf. Dia menghabiskan banyak waktu di kediamannya bersama suaminya, Baskara Mahendra seharian sekarang. "Kadang ide brilian itu datang pada saat kita bosan," katanya dalam Instagram 'Live Kawal Covid-19' pada Sabtu (23/1/2021). Walaupun demikian, Sherina mengaku sejumlah kegiatan tetap dapat dilakukannya, meskipun dia berada di dalam rumahnya. Hal yang dimaksud seperti meninjau ulang skenario dan memperbaiki bagian yang belum memuaskan dari film 'Petualangan Sherina'. Dia nengembangkan ini bersama timnya termasuk Mira Lesmana, Riri Riza, Jujur Prananto, dan Virania Munaf yang merupakan kakaknya secara daring. Film lain yang sedang dikerjakannya adalah 'Earwig and The Witch' yang merupakan film animasi yang diproduksi Studio Ghibli. Sherina berperan mengisi suara berbahasa Jepang sebagai ibu dari Earwig dan bernyanyi dua lagu karya Satoshi Takebe yaitu 'Dont Disturb Me' dan ''The World is in My Hand'. Kedua lagu tadi telah selesai diproduksi sebelum pandemi Covid-19. Pandemi ini membatalkan keinginannya bersama tim Studio Ghibli datang ke acara Cannes Festival pada Mei tahun lalu. Terakhir, perjalanan ke luar negeri seperti Jepang dilakukannya pada Januari setahun yang lalu guna merekam dialog-dialog karakter yang diperankannya. Saat senggang Sherina diajak Baskara bermain suatu puzzle yang dinilai berukuran besar. Ini dirasakan keseruannya untuk dimainkan bersama hingga selesai. "Enggak pegang elektronik selama tiga jam," paparnya. Walaupun demikian, keduanya pernah mengalami tidak tahu berharus apa-apa sesaat, bahkan tidak mau melakukan apapun di rumah selama pandemi Covid-19. "Just take it slow," lanjut Sherina. Mereka berdua pergi sesekali lantaran didesak kepentingan yang tidak dapat ditinggalkan dan dilakukan dalam rumah. Namun, itu dikuranginya termasuk menemani ibunya berobat. Sherina ingin ibunya terhindar dari hal-hal yang memicu penyakitnya semakin beresiko tinggi. Ibunya didiagnosis mengidap kanker. Baskara juga diketahui menderita penyakit asma, sehungga kedua orang ini dijaganya tidak sering berinteraksi dengan siapapun. Dengan kondisi ini mereka menolak ajakan siapaun termasuk teman-temannya bertemu di Bali. "Kita saling menjaga," tutur Sherina. Interaksi hanya dilakukan melalui aplikasi komunikasi sepuas, Kegiatan ini diharapkan tidak mengurangi maknanya. Walaupun, Sherina dan Baskara pergi ke Bali, tapi itu dilakukan untuk bulan madu pernikahan saja dengan terap menerapkan prokes Covid-19. Perjalanan ini ditempuh memakai mobil pribadi selama 20 jam dari Jakarta ke Bali. Selain itu mereka membekali diri dengan makanan seperti nqsi goreng dan overnight oats. Sepanjang perjalanan keduanya di dalam kendaraan termasuk saat kendaraan ini diangkut feri untuk penyeberangan. Untuk beristirahat di Bali, Sherina dan Baskara menyewa sebuah villa yang menerapkan prokes Covid-19. Aturan ini juga bagian yang dipilih mereka, bahkan keduanya ingin mengurangi interaksi dalam layanan penginapan tadi. "Di Bali kita nggak ke restoran, cuma di villa saja," tandasnya. Lepas itu Sherina dan Baskara berharap bisa mengadakan pesta pernikahannya setelah pandemi Covid-19. Namun, ini tetap dilakukan secara terbatas hanya keluarga dan sahabat terdekat saja. Yang dimaksud keluaga terdekatnya adalah dua saudarinya yang tinggal di luar negeri sekarang. Sebelumnya, mereka menyelenggarakan acara pernikahan secara terbatas yang hanya dihadiri orangtua masing-masing. satu penghulu, satu saksi pada November 2020. Acara ini digelar dengan menerapkan prokes Covid-19 dengan menggunakan masker dan mencuci tangan. Selama acara tadi tidak ada yang membuka masker, kecuali berfoto bersama. Sebelumnya, semua orang yang berada dalam pesta pernikahan harus menjalani tes usap dan menjalankan isolasi mandiri. Keluarga lainnya menikmati prosesi pernikahan melalui aplikasi zoom meeting. Semula, acara pesta akan mengundang mereka secara terbatas di luar ruangan, tapi kenaikan kasus positif Covid-19 menyurutkan keinginannya. (Mochamad Ade Maulidin)