Sebanyak 20 Warga Karawang Terpapar Covid-19 Varian Delta

Ridwan Kamil 5
Ridwan Kamil 5
Gemapos.ID (Karawang) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang, Jawa Barat melaporkan 21 warga Karawang terpapar Covid-19 varian Delta dari India. Dari jumlah ini satu orang telah meninggal dunia dan sisanya dinyatakan sembuh. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Karawang Fitra Hergyana di Karawang, Jawa Barat, menyatakan 21 warga Karawang  bertempat tinggal di sejumlah kecamatan antara lain Kutawaluya, Telukjambe Timur, Cikampek, Kotabaru, Telagasari, dan Cilamaya Wetan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Karawang menyebutkan sebanyak 22.460 kasus positif Covid-19 di Karawang mencapai 22.460 kasus atau naik 252 kasus Covid-19. Dari jumlah ini sebanyak 888 orang masih dirawat atau bertambah satu orang dan 959 orang melakukan isolasi mandiri atau bettambah 128 orang. Selanjutnya, 688 orang meninggal dunia atau bertambah lima orang dan 19.925 orang dinyatakan sembuh atau bertambah 120 orang. Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengungkapkan Covid-19 varian Delta telah ditemukan di Kabupaten Karawang dan Kota Depok. Hal ini berdasarkan hasil kajian genome sequencing yang dilakukan Labkesda Jabar dan ITB. "Berita paling baru, paling penting hari ini adalah varian delta sudah hadir di Jabar. Hadir di Karawang dan Depok berdasarkan kajian genome sequencing yang dilakukan Labkesda dan ITB," ucapnya. Covid-19 varian Delta menular lebih cepat dibandingkan varian sebelumnya. "Mudah-mudahan dengan berita ini kita tingkatkan kewaspadaan kita. Mohon disampaikan kepada masyarakat dengan kehadiran varian delta di Jabar prokes 5M ditingkatkan lagi," tuturnya. Sementara itu Kang Emil panggulan akrab Ridwan Kamil mengemukakan kenaikan angka Bed Occupancy Rate/BOR (penggunaan tempat tidur) untuk pasien Covid-19 di wilayah Jabat sebesar 84%. "Hari ini memastikan seluruh daerah memiliki 30% jatah untuk tempat tidur (pasien) Covid dari 100% tempat tidur untuk pasien umum. Jika 30% penuh, tolong dinaikkan ke 40%, dan jika 40% sudah penuh tolong dinaikkan ke 60%," ucapnya. Jika semua tempat tidur bagi pasien Covid-19 di suatu daerah sudah mendekati 60%, maka penanganan ruang isolasi harus cepat dilakukannya. "Sekarang dipersiapkan mengkonversi hotel, apartemen sebagai tempat isolasi dan rumah sakit darurat dalam bentuk tenda militer di lahan TNI Polri yang sudah dikoordinasikan. Minggu ini juga kita dengan anggaran APBD mencari relawan medis sebanyak 400 orang sudah diumumkan," tuturnya. Kang Emil memaparkan kematian pasien Covid-19 di Jabar sebesar 1,3%, walaupun kasus aktif naik dan keterbatasan pengetesan masih terus diupayakannya. "Penguatan di level puskesmas kita tingkatkan. Sehingga yang masuk rumah sakit pasien yang bergejala berat dan sangat berat. Kalau gejala ringan dan sedang cukup dirawat di puskesmas, di area isolasi di desa kelurahan yang sudah dibiayai dana desa," ujarnya.