Reservasi Hotel di DIY Anjlok Hingga 37%

Deddy Pranawa Eryana
Deddy Pranawa Eryana
Gemapos.ID (Yogyakarta) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan reservasi kamar hotel di daerah ini merosot drastis. Kondisi ini dipicu pemberlakuan wajib rapid test antigen. "Kami berharap reservasi masih bisa naik lagi dengan mengandalkan wisatawan lokal asal DIY," kata Ketua PHRI DIY Deddy Pranawa Eryana di Yogyakarta pada Kamis (24/12/2020). Reservasi kamar hotel bintang dan nonbintang di DIY turiun dari 42% menjadi 5% untuk 31 Desember 2020. Mayoritas berasal dari Jawa Tengah dan DKI Jakarta. "Per hari ini kenaikan reservasi 1% berasal dari tamu lokal DIY," ujarnya. Untuk okupansi (tingkat hunian kamar hotel) hanya berkisar 5%-30% atau turun dari 70% pada saat libur akhir tahun. Hal ini diduga terjadi akibat penerapan tes cepat antigen secara mendadak, sehingga wisatawan harus menghitung ulang biayanya ke Yogyakarta. "Perlu koordinasi, konsolidasi, komunikasi dengan kami pelaku pariwisata, terutama dari PHRI," ujarnya. Para pengelola hotel telah mengeluarkan biaya untuk mempersiapkan logistik berbagai program menyambut tahun baru. Contohnya, Grand Inna Malioboro telah menyiapkan berbagai acara seperti Festive Season Natal dan Tahun Baru. "Event ini tetap akan kami laksanakan dengan jumlah yang terbatas," jelas Retno Kusuma, Public Relations Manager Grand Inna Malioboro Para tamu membatalkan reservasi untuk 20 Desember sampai pekan pertama Januari 2021. Angka ini mencapai sebesar 10% dari DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat. "Okupansi di akhir tahun kami prediksi bisa 90 persen, tapi saat ini baru 58 persen," tukasnya. (mau)