Perbankan Mesti Siapkan Pemimpin Hadapi VUCA

Kartika Wirjoatmodjo
Kartika Wirjoatmodjo
Gemapos.ID (Jakarta) - Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan industri perbankan harus punya sejumlah strategi untuk menyiapkan pemimpin tangguh. Langkah ini guna menghadapi era Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity (VUCA). "Tantangan utama tersebut membutuhkan profil seorang leader yang memiliki purpose, attitude, dan skill yang kuat," katanya di Jakarta pada Kamis (8/4/2021). VUCA merupakan fenomena yang menggambarkan situasi dunia yang mengalami perubahan sangat cepat dan sulit ditebak. Perkembangan dan inovasi yang cepat dalam industri 4.0 terjadi hampir di semua sektor, sehingga membuat dunia bisnis tidak mudah mengalami keadaan yang penuh gejolak atau volatility. Selain itu tidak pasti atau uncertainty, rumit atau complexity, dan serba kabur atau abiguity. "Purpose dan attitude tersebut akan menjadi sumber energi utama serta guidance sebagai leader," ujarnya. Purpose adalah keinginan kuat untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik untuk diri sendiri, keluarga maupun komunitas, seperti bangsa dan negara. Purpose merupakan sumber energi utama bagi setiap pemimpin sehingga memiliki energi tak terbatas dalam melakukan berbagai aktivitas. Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg tak hanya membuat dunia terkoneksi dan mendorong menghasilkan ide-ide inovatif, tetapi juga menginspirasi seluruh karyawan Facebook. Tokoh Indonesia yang menginspirasi adalah Jenderal Sudirman yang mempunyai semangat untuk mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia. "Keinginan kuat atau purpose tersebut perlu dilengkapi dengan leader attitude yang baik," kata Kartika. Untuk menghadirkan pemimpin baru, setiap perbankan nasional punya pengembangan tersendiri sejak dari pegawai yang bergabung dalam manajemen training dan rekruitmen hingga ke level board of director. Kartika meneruskan tiga bidang penting yang harus dimiliki perbankan nasional dalam menghadirkan pemimpin baru. Pertama on boarding di mana pegawai baru disiapkan untuk bisa berkontribusi dan memiliki speed untuk meningkatkan produktivitas. Kedua, equating di mana pegawai diberikan ilmu kepemimpinan dan teknikal manajerial yang cukup untuk menghadapi segala tantangan. Ketiga adalah developing yaitu pengembangan pegawai diakselerasi dan disiapkan untuk menuju jenjang posisi yang lebih tinggi yang memungkinkan berkembang sesuai tantangan. Pengalaman adalah guru terbaik, sehingga program pengembangan paling efektif adalah memberikan direct experience memalui tes dan program  yang dapat mengembangkan kemampuan pemimpin. "Seorang leader yang baik mampu menciptakan dan menyiapkan leader masa depan di mana penyiapan leader dalam industri perbankan khususnya dalam industri 4.0 era VUCA dapat semakin baik," ucapnya.