Pendapat Pejabat BMKG Tentang ‘Langit Terbelah’ di Pacitan

langit terbelah
langit terbelah
Gemapos.ID (Jakarta) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan dua dugaan bisa dilakukan atas fenomena alam 'Langit Terbelah' di Pacitan yang viral pada Jumat (6/8/2021). Hal ini ditulis Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di akun pribadi resmi Instagram-nya pribadinya pada Sabtu (7/8/2021). Pertama, hal itu merupakan roll cloud (awan gulung) terjadi di sejumlah tempat pada beberapa kali yang pertemuan dua masa udara dengan kelembaban atau kandungan uap air yg berbeda. "Dua hal yang mungkinkan, dipengaruhi oleh pertemuan angin regional dengan angin laut/darat atau terbentuk pada garis front dua masa udara yang berbeda kandungan uap airnya," katanya. Kedua, awan terbentuk oleh contrail pesawat jet, tapi diameter jejak relatif kecil dengan garis awan lebih kuat dibandingkan latar langitnya dengan umur contrail sangat pendek. Hal ini hilang dalam hitungan menit dan berbentuk mirip awan cirrus. Daryono mengemukakan awan membentang yang dianggap membelah langit merupakan fenomena atmosferik biasa. Hal ini bukan merupakan pertanda akan terjadi sesuatu yang luar biasa seperti gempa besar atau bencana lainnya. Dugaan itu masih sangat spekulatif lantaran kajian ilmiah belum bisa dibuktikan secara empiris. "Untuk itu kepada masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak mudah percaya dengan isu yang berkembang dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ucapnya.