Pendapat Fraksi Partai Demokrat Tentang Utang Luar Negeri

Syarif Hasanr Syarif
Syarif Hasanr Syarif
Gemapos.ID (Jakarta) - Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan, mengingatkan pemerintah mengurangi penggunaan utang luar negeri sebagai pembiayaan pengelolaan negara. Karena, jumlah utang ini semakin menumpuk yang berpotensi gagal bayar, sehingga membahayakan keuangan nasional. "Menkeu selalu ingin meniru rasio utang Amerika Serikat yang berada di atas 100% dan menganggapnya aman. Namun, terbukti, Amerika Serikat kini krisis utang," katanya pada Sabtu (2/10/2021). Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah mengingatkan potensi gagal bayar utang Indonesia. Apalagi, Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) menyebut utang Indonesia sebesar Rp6.626,4 triliun atau 59,70% dari aset negara. Hal ini melebihi rekomendasi dari International Monetary Fund (IMF) sebesar 25%-35%. Persentase utang luar negeri terhadap Produk Domestik Bruto hampir mencapai 42%. "Setahun sebelumnya, rasio utang masih 37%, merangkak 38,5%, dan kini mencapai 41,64%,” tuturnya. Pembangunan infrastruktur dinilai belum krusial lantaran menyedot banyak anggaran negara. Padahal, pemerintah harus memprioritaskan penumbuhan dan penguatan ekonomi nasional sehingga mengurangi ketergantungan terhadap utang luar negeri.