Pemprov Bali Tidak Sabar Buka Destinasi Wisata

Wayan Koster2
Wayan Koster2
Gemapos.ID (Jakarta) Gubernur Bali Wayan Koster mengharapkan Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi (Marev) Luhut Binsar Pandjaitan bisa memprioritaskan daerah setempat dapat dibuka untuk wisatawan mancanegara. Kebijakan ini dapat diambil dan dibicarakan dalam rapat kabinet. "Kami sangat berharap agar tahapan ketiga atau pembukaan pariwisata untuk wisman bisa dijalankan," katanya dalam acara Deklarasi Program Kepariwisataan Dalam Tatanan Kehidupan Bali Era Baru dan Digitalisasi Pariwisata Berbasis QRIS, di Pulau Peninsula, Nusa Dua, Bali pada Kamis (30/7/2020). Pembukaan pariwisata Bali dibagi menjadi tiga tahap, yakni untuk wisatawan lokal Bali mulai 9 Juli lalu. Kemudian, pariwisata Bali dibuka untuk wisatawan nusantara mulai 31 Juli dan untuk wisatawan mancanegara pada 11 September. "Untuk besok dimulainya tahap kedua ini, aktivitas pariwisata untuk wisatawan nusantara agar berjalan dengan baik, lancar dan sukses. Karena, sebanyak 52% lebih perekonomian Bali ditopang oleh kepariwisataan sehingga dengan pandemi Covid-19 ini praktis kepariwisataan Bali mengalami kelumpuhan," ujarnya. Jika semakin lama pariwisata dibuka, maka akan semakin sulit keadaan perekonomian Bali, makin terpuruk juga dunia kepariwisataan dan pelaku usaha di sana. Koster juga meminta Peraturan Menteri Hukum dan HAM (Permenkumham) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Pelarangan Sementara Kedatangan Orang Luar Negeri masuk wilayah Indonesia dapat dievaluasi. "Kalau ini masih diberlakukan, tahapan ketiga dibukanya kunjungan wisman ke Indonesia termasuk ke Bali tidak akan bisa berjalan," jelasnya.  Menlu dan Menkumham berencana akan datang ke Bali pada 10 Agustus nanti untuk membicarakan rencana pembukaan pariwisata Bali untuk wisman. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan aktivitas pariwisata secara bertahap, selektif, dan terbatas. Langkah ini menerapkan protokol tatanan kehidupan Bali. "Jangan sampai pariwisata dibuka tetapi muncul kasus baru banyak yang akan menimbulkan citra buruk untuk pariwisata Indonesia dan khususnya Bali," tukasnya. Pemprov Bali berharap kementerian dan lembaga mengadakan kegiatan rapat-rapat di Pulau Dewata, untuk mempercepat menggerakkan perekonomian Bali Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menambahkan pariwisata sebagai salah satu bidang yang menjadi perhatian pemerintah. Presiden Jokowi sering mengingatkan pariwisata harus ditangani dengan benar. Dua hal yang harus diperhatikan, yakni penanganan Covid-19 dan penanganan ekonomi. "Kita membuka Bali tidak asal membuka, namun dilihat juga berapa yang sembuh, masuk zona merah atau zona lainnya," tandas Luhut. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengungkapkan pariwisata merupakan sektor yang paling terdampak Covid-19. Dia mengapresiasi dan kagum dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali tetap optimistis membangun kepariwisataan ke depan. "Saya sangat berbahagia, karena besok pariwisata domestik di Bali akan kembali dibuka," pngkasnya. (din)