Pemerintah Pusat Diminta Buat Harga Daging Normal

Tri Adhianto Tjahjono
Tri Adhianto Tjahjono
Gemapos.ID (Bekasi) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Jawa Barat meminta pemerintah pusat kembali menormalkan harga daging di pasaran. Langkah ini supaya masyarakat tetap dapat mengonsumsi daging dengan harga terjangkau. "Harga daging yang tinggi di pasaran saat ini menyebabkan aktivitas perekonomian masyarakat terganggu terutama para penjual daging yang melakukan aksi mogok berjualan," kata Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahjono di Bekasi Timur pada Kamis (21/1/2021). Para pengusaha kuliner berbahan dasar daging juga sulit mencari pasokan daging di pasar seperti pedagang bakso, warung sop iga, sate, dan rumah makan. "Daging merupakan salah satu komoditas kebutuhan rumah tangga yang kerap dikonsumsi masyarakat," ucapnya. Pemkot Bekasi akan mendorong ke pemerintah pusat terkait permasalahan tersebut. Jika tidak ditemukan solusi, maka mencari alternatif lain. Pemkot ini belum mengetahui penyebab terjadi kelangkaan serta lonjakan harga daging di pasaran. "Akan kita coba cari tahu dulu," katanya. Perwakilan Asosiasi Pedagang Daging Indonesia Cabang Kota Bekasi Abdullah mengungkapkan aksi mogok dagang yang dilakukannya atas dasar harga modal dari pemasok atau distributor daging ke penjual daging tinggi. "Kita jual Rp125 ribu pun masih tidak dapat keuntungan. Kita juga tidak mungkin menjual ke konsumen di atas harga Rp125 ribu," ujarnya. Ketua Asosiasi Pedagang Bakso se-Kota Bekasi Yanto  merasakan dampak harga jual daging tinggi di pasar. Kalau pedagang daging pada mogok,, mereka nggak tahu cari daging kemana. "Kalaupun ada, dengan harga segitu sudah pasti omzet kita turun drastis, malah bisa jadi merugi," tukasnya. (din)