Gemapos.ID (Jakarta) - Pengamat Ubedilah Badrun menyarankan negara tidak boleh tersandera oleh agenda politik pribadi, seperti polemik Partai Demokrat (PD). Hal ini terlihat dari hampir 40 hari isu perhatian publik sejak Ketum DPP PD Agus Harimurti Yudhoyono mengungkapkan gerakan pengambilalihan kepemimpinan partainya.
"Pemerintah berpotensi menimbulkan turbulensi politik yang tidak perlu sehingga mengganggu fokus penyelesaian pandemi serta mengatasi krisis ekonomi," katanya pada Jumat (12/3/2021).
Pengamat Politik Ray Rangkuti mengemukakan pencaplokan PD bukan termasuk agenda pemerintah yang menguntungkan. Karena, ini berisiko menimbulkan gejolak politik.
Moeldoko salah mengkalkulasi politik lantaran terbuai oleh janji-janji manis makelar-makelar politik yang membujuknya. Dia sudah terlalu terbiasa bekerja pada tataran strategis, sehingga luput atau tidak sempat mengecek pelaksanaannya di lapangan.
"Inilah yang jadi ladang subur bagi para makelar politik untuk mengumbar janji guna mencari pendanaan, lalu membuat laporan asal bapak senang," ujarnya.
