Partai Demokrat Belum Berani Sebut Kecoak dalam Bisnis PCR

andi arief3
andi arief3
Gemapos.ID (Jakarta) - Partai Demokrat mengemukan pejabat negara selain Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan yang terlibat dalam bisnis tes Covid-19 PCR disebut sebagai kecoak. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Andi Arief dalam video berjudul 'Akan Sampai Di Mana, Lord Luhut?' yang diunggah dalam akun pribadi Twitter-nya. Andi Arief mengemukakan sebutan kecoak dilakukan kepada pejabat yang bermain bisnis tes Covid-19 lantaran dia tidak berani mengakuinya. Hal yang sama dilakukan oleh dirinya tidak mengungkapkan siapa pejabat yang dimaksudnya. "Selain Luhut," katanya. Hal berbeda dengan Luhut Binsar Panjaitan yang diakui Andi Arief tidak menampik tudingan tersebut. Bahkan, dia dinilai berani menghadapinya dengan muka ke depan. Sedang di mana akhlaknya?" ucapnya. Dengan demikian, kecoak ini didesak mundur sebagai pejabat negara lantaran dia tidak berani mengakui terlibat bisnis tes Covid-19 PCR. Pasalnya, dia gagal member contoh kepada warganya. “Gagal memberi dinding antara api dan tembok bisnis kekuasaan," tuturnya. Sebelumnya, Juru Bicara (jubir) Kemenko Marves, Jodi Mahardi mengakui keterlibatan Luhut Binsar Panjaitan dalam bisnis tes Covid-19 PCR. Hal ini terjadi akibat diajak oleh Grup Indika, Adaro, dan Northstar membentuk Genomik Solidaritas Indonesia (GSI). Pendirian GSI pun diklaim guna membantu penyediaan tes Covid-19 PCR, bukan untuk mencari keuuntungan bisnis ini pada masa pandemi Covid-19. Apalagi, saat itu sulit menyediakan tes Covid-19 di Indonesia saat awal pandemi Covid-19, Hal berbeda dengan Jubir Kementerian BUMN, Arya Sinulangga mengemukakan Menteri BUMN, Erick Thohir tidak terlibat bisnis tes Covid-19 PCR.