Palestina Desak Indonesia Minta Pertanggungjawaban Israel

palestina
palestina
Gemapos.ID (Jakarta) - Pemerintah Palestina berharap pemerintah Imdonesia melakukan mekanisme hukum internasional untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas serangan bagi warga sipil Palestina. Kini militer Israel masih melakukan puluhan serangan udara di Gaza yang dibalas kelompok militan Hamas dengan serangan roket terhadap kota-kota Israel selama dua minggu terakhir. "Militer Israel mengusir keluarga-keluarga Palestina dari kawasan Sheikh Jarrah di Yerusalem. Sebelumnya, militer Israel juga menyerang Masjid Al-Aqsa di Yerusalem pada Ramadhan 1442 H," kata Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia atas nama Pemerintah Palestina pada Senin (17/5/2021). Sebelumnya, Gaza telah dikepung oleh militer Israel secara permanen dan terputus dari hubungan dengan dunia selama 15 tahun terakhir. Hal ini membuat warga Palestina menderita atas serangan Israel. “Ini waktunya untuk mengakui bahwa jika sebuah negara yang terdiri secara mayoritas dari pengungsi, berada di bawah okupasi asing, dan terkungkung dalam pecahan-pecahan lahan yang terus mengecil," ujarnya. Sebanyak 200 orang tewas termasuk perempuan dan anak-anak yang dibarengi dengan ribuan orang terluka. Semua ini terjadi di bawah penglihatan yang dekat dan sangat khawatir dari komunitas internasional "Pemerintah Palestina mendesak komunitas internasional termasuk pemerintah Indonesia menghentikan pelanggaran-pelanggaran HAM dan tindak kriminal peperangan yang dilakukan oleh Israel," ujarnya. Sementara itu Kedubes Palestina untuk Indonesia menyebutkan warga Palestina memperingati Nakba setiap 15 Mei. Nakba diartikan sebagai bencana yang masih berlangsung sejak 1948 sampai sekarang. “Nakba adalah akar penyebab dari apa yang kita saksikan hari ini di Palestina yang diduduki. Ini adalah akar dari penderitaan kami yang masih berlangsung,” ujarnya. Nakba merujuk pengusiran besar-besaran dan pembersihan etnis atas kota-kota, desa-desa, dan masyarakat Palestina oleh kelompok-kelompok pemukim ekstremis Yahudi. Para warga Palestina dipaksa keluar dari tempatnya dan tak pernah diizinkan untuk kembali. “Israel, mengambil 78% dari Palestina yang bersejarah dengan kekerasan tidaklah cukup. Pencurian tanah, pengusiran, dan penekanan tak pernah berhenti satu hari pun," ucapnya.