Menyoal Efek Samping Vaksin Covid-19 Sinovac Bagi Usia 12-17 Tahun

vaksin sinovac
vaksin sinovac
Gemapos.ID (Jakarta) - Surat panduan penggunaan Vaksin Covid-19 produksi Bio Farma memuat informasi terkait manfaat serta risiko penggunaan vaksin bagi tenaga kesehatan dan masyarakat. Vaksin ini dibuat dari virus yang dimatikan untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap virus SARS-CoV-2. Jadi, ini bisa mencegah Covid-19. "Vaksin Covid-19 Bio Farma ini tidak melindungi 100% orang," tulis surat panduan tersebut, Kemasan vaksin Covid-19 dilakukan dalam dus berisi sepuluh vial dengan dosis masing-masing lima milliliter (ml). Vaksin ini digunakan dalam bentuk suspensi injeksi. vaksin Covid-19 Bio Farma. Vaksin Covid-19 disimpan dalam suhu +2 hingga +8 derajat  celsius dan kering dan tidak  dibekukan. Anak-anak dan remaja berusia 12-17 tahun disuntikkan ke dalam otot lengan atas (intramuskular) sebanyak 0,5 ml dalam dua dosis dengan selang waktu 28 hari. Para calon penerima manfaat untuk berkonsultasi kepada dokter perihal pengaruh penyakit yang diderita seperti memiliki alergi. Kemudian, penyakit akut, gangguan perdarahan, dan terkonfirmasi mengalami imunodefisiensi. Efek samping yang bisa terjadi setelah pemberian vaksin Covid-19 Bio Farma berupa reaksi lokal dan reaksi sistemik. Reaksi lokal yang dilaporkan selama studi klinik seperti nyeri di tempat injeksi, pembengkakan, eritema, gatal, indurasi, dan kemerahan. Kemudian, penurunan sensasi dan warna kulit yang lebih pudar (discolouration). Reaksi sistemik yang umum dilaporkan berdasarkan hasil uji klinik adalah nyeri otot, demam, rasa lelah (fatigue), mual, muntah, dan sakit kepala. Laporan uji klinis vaksin SARS-CoV-2 inaktivasi bagi 550 subjek anak di China menyebutkan efek samping vaksin Covid-19 Bio Farma bersifat ringan hingga sedang. Nyeri di tempat suntikan adalah efek samping yang paling sering dilaporkan. Hasil analisis sub group berdasarkan kelompok usia menunjukkan efek samping lebih tinggi pada kelompok umur 12-17 tahun dibandingkan kelompok umur tiga hingga lima dan enam hingga 11 tahun. Untuk efek samping sistemik seperti demam dan hidung berair, lebih tinggi pada kelompok umur tiga sampai lima dan enam hingga 11 tahun. Hal ini dibandingkan dengan kelompok umur 12-17 tahun. Bagi kelompok umur 12-17 tahun, efek samping sistemik nyeri pada tempat suntikan dan sakit kepala lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok umur tiga hingga lima dan enam hingga 11 tahun.