Kritik Epidemiolog Tentang Pemakaian ‘PeduliLindungi’

pedulilindungi
pedulilindungi
  Gemapos.ID (Jakarta) - Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman, menilai pengunaan aplikasi PeduliLindungi menyulitkan pemerintah dalam pemeriksaan apakah seseorang sudah melakukan vaksinasi Covid-19. Karena, vaksinasi ini belum mencapai 50% dari jumlah penduduk di Indonesia. "Selain belum efektif saat ini karena sistem database belum terintegrasi,” katanya pada Jumat (13/8/2021). Pemerintah diminta lebih mengutamakan pelaksanaan testing (pengujian), tracing (pelacakan), dan treatment (perawatan) ketimbang pemakaian aplikasi PeduliLindungi. Apalagi, sertifikat vaksin Coyid-19 yang dapat diunduh dari aplikasi PeduliLindungi tidak bisa dijadikan dasar seseorang bisa beraktivitas. Selain itu orang yang sudah divaksin Covid-19 belum bisa dijamin bebas dari Covid-19, sehingga warga yang berkegiatan juga mesti dites.