Komunikasi Pemerintah Masih Saling Bertentangan

Abdul Mu'ti
Abdul Mu'ti
Gemapos.ID (Jakarta) Muhammadiyah meminta Presiden Joko Widodo memperbaiki komunikasi pemerintah di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019/Covid-19 (Virus Korona). Karena, sejumlah pernyataan menteri bertentangan satu sama lain terkait penanganan pandemi tersebut. “Muhammadiyah juga memberi saran agar pemerintah memperbaiki kerjasama dengan berbagai organisasi massa dalam menangani pandemi ini, termasuk dengan ormas keagamaan,” kata Sekretaris Umum (Sekum) Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti kepada wartawan, Selasa (2/5/2020). Selain itu pemerintah diminta menjaga ketenangan dengan meminimalkan kegaduhan politik. Berbagai pernyataan tadi ditanggapi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni pertama, jadwal masuk sekolah belum diputuskan pemerintah. Kedua, pemerintah meminta masukan pengelolaan pesantren pada masa pandemi Covid-19 dan ketiga, penjelasan pembatalan Haji 2020. Pertemuan ini juga dihadiri Helmy Faishal Zaini dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Muhyiddin Junaidi dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Kemudian, Gomar Gultom dari Persatuan Gereja Indonesia (PGI) dan Ignatius Kardinal Suharyo dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Selanjutnya, Wisnu Tenaya dari Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Arief Harsono dari Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi), dan Budi Santoso Tanuwibowo dari Majelis Tinggi Khonghucu Indonesia (Matakin). (mam)