Komentar IDI Tentang Dampak PPKM Darurat di Jakarta

Zubairi Djoerban
Zubairi Djoerban
Gemapos.ID (Jakarta) - Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak melonggarkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Walaupun, angka positivity rate di DKI Jakarta sudah turun menjadi 25,7% dari sekitar 40%. Angka ini dinilai masih tinggi dan membutuhkan penanganan yang serius dari pemerintah. "Kata serius itu mengingat angka pasien Covid-19 yang meninggal dunia saat melakukan isolasi mandiri juga cukup tinggi," kata Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban pada Jumat (23/7/2021). Pemprov DKI Jakarta juga sudah tepat menambah tempat isolasi pasien Covid-19 dan fasilitas tabung oksigen. Langkah-langkah ini diperlukan mengatasi pandemi Covid-19 di DKI Jakarta yang sempat mengalami situasi darurat. Hal ini akibat keterbatasan kapasitas rumah sakit dalam penanganan pasien Covid-19. “Pemerintah sudah lebih baik dibanding beberapa waktu lalu dalam menangani persoalan Covid-19 di Jakarta tersebut,” ujarnya. Zubairi mengemukakan data Covid-19 di DKI Jakarta menunjukkan penurunan angka positivity rate selama seminggu terakhir selama PPKM Darurat. Dari sekitar 40% menjadi 25,7%. Positivity rate adalah perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan. Masyarakat DKI Jakarta tidak menggelar aksi unjuk rasa menolak PPKM agar tidak berisiko menimbulkan klaster baru. “Jadi tidak ada alasan untuk demo (menolak PPKM) karena hasilnya baik," tuturnya.