Kereta Shinkanshen di Jepang Belum Beroperasi

Fukushima
Fukushima
Gemapos.ID (Jakarta) - Gempa berkekuatan 7,3 skala richter (SR) yang terjadi di Jepang pada Sabtu (13/2/2021) malam. Hal ini menyebabkan lebih dari 100 penduduk terluka dan operasional kereta cepat dihentikan, terutama di sebagian besar wilayah timur laut Jepang. Layanan kereta cepat Shinkanshen menuju wilayah bagian utara Jepang juga ditangguhkan karena rusaknya jalur kereta dan diperkirakan tidak dapat berfungsi sampai Selasa (16/2/2021). Gempa juga menyebabkan longsor di wilayah Fukushima yang terletak dekat dengan episentrum gempa. Bahkan, gempa juga terasa sampai Tokyo yang jaraknya ratusan kilometer dari pusat gempa. Sejumlah kerusakan yang terjadi akibat gempa adalah dinding retak dan kaca pecah, serta sambungan listrik terputus setelah gempa terjadi, yakni pada pukul 23.08. Namun, sambungan listrik terpantau telah kembali normal di beberapa daerah. Hingga saat ini ribuan rumah warga masih dalam keadaan tanpa air, sehingga warga harus mengantre untuk mendapatkan air bersih dari truk pemasok air, dengan menampungnya di wadah plastik. Sampai saat ini, televisi nasional NHK mengabarkan bahwa terdapat sekitar 104 warga yang mengalami luka, termasuk patah tulang. Namun, tidak ada korban jiwa. Tsunami tidak terjadi dan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dinyatakan aman di Fukushima. Bagaimanapun, gempa yang terjadi di Jepang semalam mengingatkan masyarakat pada gempa yang terjadi di kawasan yang sama dan menyebabkan tsunami dan kecelakaan PLTN pada 11 Maret 2011. Jepang sudah sering mengalami gempa bumi karena berada di daerah yang memiliki aktivitas seismik paling tinggi di dunia. Sekitar 20% gempa di seluruh dunia yang berkekuatan 6 SR atau lebih, terjadi di Jepang,