Kereta Gantung Dinilai Rusak Kawasan Rinjani

murdani
murdani
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Nusa Tenggara Barat (NTB) menolak rencana pembangunan kereta gantung di kawasan Rinjani. Karena, ini diperkirakan akan merusak lingkungan hidup lebih parah ketimbang sekarang. “Saat ini kawasan Rinjani sedang mengalami kerusakan yang sangat parah, karena perambahan hutan, penebangan liar, dan alih fungsi lahan,” kata Murdani. Direktur Eksekutif Daerah NTB. Kerusakan Rinjani memicu berbagai bencana seperti banjir bandang dan kekeringan setiap tahun. Kondisi ini akan semakin parah dengan permintaan izin pembangunan kereta gantung seluas 500 hektar. “Sampai saat ini belum ada studi kelayakan dan analisis dampak lingkungan. Sementara, pembangunan rencananya akan dilakukan pada Mei 2020,” jelasnya. Dengan begitu ekosistem flora dan fauna di kawasan Gunung Rinjani akan terganggu di sepanjang jalur kabel dan tiang pancang kereta gantung. Selain itu akan terjadi masalah sampah. Para warga juga akan kehilangan pendapatan lantaran kunjungan wisatawan tutun di Gunung Rinjani. Jadi, ini sebagai sumber kehidupan masyarakat Pulau Lombok, sehingga ini harus dijaga kelestarian alamnya. Pembangunan kereta gantung di Gunung Rinjani akan melalui Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batu Kliang Utara, dan Kabupaten Lombok Tengah. Hal ini mencakup areal seluas 500 hektare. "Kami mendesak Gubernur NTB dan jajarannya menghentikan rencana pembangunan kereta gantung tersebut," tegasnya. (mam)