Kerajaan Belanda Berkomitmen Bantu Pariwisata Indonesia

21-42-56-9c06ee36-295e-4eb4-8fb0-41627d6370a6-768x512
21-42-56-9c06ee36-295e-4eb4-8fb0-41627d6370a6-768x512
Gemapos.ID (Jakarta) - Kemaritiman dan Investasi – Lagu Boti, Sumatera Utara – Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan mengatakan Kerajaan Belanda telah menyampaikan komitmennya untuk ikut mengembangkan pariwisata Indonesia.   “Saya tadi minta kepada Raja Willem untuk membantu kami, dengan mengirimkan beberapa praktisi pariwisatanya untuk melatih kita mengembangkan spot-spot pariwisata kita. Tidak perlu bantuan finansial, tetapi kami perlu ahli-ahli di bidang pariwisata untuk melatih para kaum muda disini mengembangkan sektor ini dalam hal kebersihan, mendidik mereka dalam melayani wisatawan, membuat sabuah tempat menjadi lebih menarik untuk wisatawan,” kata Menko Luhut setelah menerima kunjungan Raja Willem Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti dari Belanda di kampus Institut Teknologi Del di Lagu Boti pada Kamis (12/3).   Pada kunjungan ini Menko Luhut yang didampingi ibu Devi Pandjaitan, dan Menparekraf Wishnutama mengajak pasangan kerajaan Belanda ini berkeliling kompleks Institut Teknologi Del.   “Dari pembicaraan tadi tercetus ide untuk membuka penerbangan langsung Amsterdam-Medan sehingga para wisatawan bisa melanjutkan perjalanannya kemana lagi,” jelas Menko Luhut. Ia yakin kita punya peluang yang cukup besar untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan dari Belanda ke Indonesia terutama Sumatera Utara.   “Karena mereka pernah tinggal lama di sini pada masa penjajahan, wilayah yang bersih, pemerintah setempat punya keinginan yang besar untuk membangun dan satu lagi, mereka senang dengan Presiden Joko Widodo,” kata Menko Luhut.   Menurut Menko Luhut kedua pihak sepakat untuk melakukan conference call, membicarakan kelanjutan dari pembicaraan tersebut pekan depan.   Dalam kunjungan tersebut, pasangan kerajaan berkesempatan bertatap muka dengan para praktisi pariwisata yang sedang mengadakan seminar. Ratu Maxima mengatakan pentingnya pengembangan kapasitas dalam industri pariwisata.   “Capacity building (proses mendapatkan, meningkatkan dan mempertahankan keterampilan, pengetahuan dan peralatan untuk meningkatkan kompetensi) sangat dibutuhkan jika Anda ingin memiliki bisnis pariwisata yang sustainable. Sebuah konsep yang selain memberi manfaat ekonomi juga memberi kontribusi pada kegiatan konservasi,” kata Ratu kepada seorang peserta seminar.   Menyinggung kerja sama antar bisnis sebesar 1 miliar dolar AS yang dihasilkan dalam kunjungan pasangan ini, Menko Luhut mengatakan lebih banyak untuk kerjasama pertanian.   “Belanda salah satu mitra dagang terbesar kita di benua Eropa. Kerja sama 1 miliar dollar itu ada yang diperuntukkan bagi pengembangan sektor pariwisata dan pertanian. Disini kan ada tanah yang terletak di wilayah tinggi seperti Humbang Hasundutan, yang bisa dijadikan lahan pertanian untuk bisa dijadikan juga sebagai tourism spot jadi yang ditanam disitu harus bibit-bibit unggul,” katanya.   Del   Kepada Menko Luhut, pasangan kerajaan ini mengatakan terkesan bahwa di wilayah yang bisa disebut masih kampung ini ada sebuah lembaga pendidikan dengan visi misi yang bagus.   “Rektor Prof Togar Simatupang, Ibu Arlinta Barus menjelaskan bagaimana lembaga ini juga sedang menyiapkan kawasan wisata herbal yang memiliki 30,000 species dan menggunakan teknologi artificial intelligence (kecerdasan buatan), big data. Karena Del ini spesialisasinya adalah Bioteknologi, IT dan sekolah bisnis. Lalu kita juga melakukan kerja sama antara IT Del dengan beberapa perguruan tinggi di Belanda untuk program master,” kata Menko Luhut.   Mereka kagum dengan komitmen lembaga pendidikan ini untuk mencerdaskan semua anak, dengan program subsidi kepada anak yang pandai tetapi kurang mampu.   “Sebagai boarding school, mereka kagum dengan pendidikan budi pekerti yang diterapkan disini,” kata Arlinta Barus.   Dalam kunjungan seharinya di Toba, pasangan kerajaan juga meninjau Desa Adat Dusun Siambat Dalan/Desa Lintong Nihuta, Eco Village Tourism di Silima Lombu, Samosir, lalu Parapat, sebelum meninggalkan Indonesia.   Virus Korona   Setelah melepas Raja dan Ratu Belanda, Menko Luhut menghadiri pembukaan hotel La Bersa di kawasan Toba.   Menko Luhut mengapresiasi pembangunan hotel yang dikebut dalam waktu 15 bulan untuk mengakomodir para wisatawan Danau Toba dan sekitarnya. Pada sambutannya ia meyakinkan masyarakat untuk lebih mendengar pernyataan yang dikeluarkan pemerintahan sambil tetap waspada.   “Mari kita hindari penyebaran virus ini dengan tidak bersalaman dulu, mungkin sebulan ini. Karena kelihatannya di daerah tropis ini, virus tersebut berkembang tidak sedahsyat di tempat yang non-tropis. Sekarang di Cina kasus ini sudah menurun. Korban yang meninggal di negara kita itu juga ada penyakit bawaan. Yang penting, pemerintah menyampaikan update situasi terkini 3 kali dalam sehari. Itu saja yang menjadi bahan referensi kita, tidak perlu mendengar berbagai hoax,” jelasnya kepada hadirin. Karena hoax itu, menurutnya bisa merusak kita sendiri dan menimbulkan kecemasan yang berlebihan.   “Dari keadaan global yang sedang terjadi, kita jangan hanya fokus pada sisi negatif dari virus korona. Sambil kita menangani masalah virus korona ini dengan benar, kita juga bisa mencari dan memanfaatkan peluang yang ada,” katanya.(AAN)