Kementerian Kominfo Proses Pemblokiran Raid Forums

Kartu BPJS Kesehatan
Kartu BPJS Kesehatan
Gemapos.ID (Jakarta) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan sejumlah langkah antisipasi telah dilakukannya supaya persebaran data pribadi tidak meluas. Raid Forums yang teridentifikasi sebagai forum yang banyak menyebarkan konten yang melanggar perundang-undangan di Indonesia. "Website tersebut, termasuk akun bernama Kotz sedang dilakukan proses pemblokiran," kata Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi pada Sabfu (22/5/2021). Tautan untuk mengunduh data pribadi seperti bayfiles.com, mega.nz, dan anonfiles.com sidah diblokir kementerian tersebut. Kementerian Kominfo telah mengidentifikasi jumlah data lebih besar dan memperluas investigasi sekitar satu juta data, Data ini diklaim sebagai data sampel oleh penjual. Dari hasil investigasi yang dilakukannya secara acak bagi sekitar satu juta data ini disimpulkan Kominfo dan BSSN perlu melakukan investigasi lebih mendalam bersama BPJS Kesehatan. Kominfo telah memanggil direksi BPJS Kesehatan sebagai pengelola data pribadi yang diduga bocor sesuai PP No 71/2019 pada Jumat, 21 Mei 2021. Langkah ini untuk melakukan proses investigasi secara lebih mendalam Hasil pemanggilan ini adalah BPJS Kesehatan segera memastikan dan menguji ulang data pribadi yang diduga bocor. "Selanjutnya, investigasi yang dilakukan oleh tim internal BPJS akan selalu dikoordinasikan dengan Kementerian Kominfo dan BSSN," ujarnya Kemudian, BPJS Kesehatan mengamankan data dengan memitigasi risiko kebocoran data pribadi lebih luas "Langkah-langkah pengamanan data akan dilakukan oleh BPJS untuk memitigasi risiko kebocoran data pribadi yang lebih luas," ucapnya. Sebelumnya, suatu kabar beredar menyebutkan data sebanyak 279 juta penduduk Indonesia diduga bocor dan diperjual-belikan dalam sebuah forum. Data ini mencakup nomor KTP, gaji, nomor telepon, alamat, dan e-mail. Bahkan, data orang yang sudah meninggal juga terdapat di dalamnya. Sebanyak satu juta data sebagai contoh dapat diakses secara gratis dan tanpa kata sandi khusus. BPJS Kesehatan sudah membentuk tim khusus untuk melacak dan menemukan sumber dugaan kebocran data pribadi peserta. Badan ini sedang menelusuri lebih lanjut untuk memastikan apakah data tersebut berasal dari BPJS Kesehatan atau bukan. "Kami sudah mengerahkan tim khusus untuk sesegera mungkin melacak dan menemukan sumbernya," kata Kepala Humas BPJS Kesehatan M Iqbal Anas Ma'ruf. Informasi yang beredar menyebutkan sebanyak 279 juta data peserta yang diduga bocor. Namun, BPJS Kesehatan berkilah hanya mencatat 222,4 juta peserta secara resmi. "Perlu kami tegaskan, bahwa BPJS Kesehatan konsisten memastikan keamanan data peserta BPJS Kesehatan dilindungi sebaik-baiknya," tuturnya.