Kementerian ESDM Gelar “Renewable Energy Workshop 2020”

download (1)
download (1)
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Kedutaan Besar Norwegia menyelenggarakan "Indonesia-Norwegia Renewable Energy Workshop 2020" yang berfokus untuk pengembangan Energi Baru Terbarukan di Indonesia. Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian ESDM, Harris, yang membacakan sambutan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) mengatakan, workshop ini sejalan dengan target Pemerintah terkait bauran energi 23% pada tahun 2025, dengan meningkatkan peran EBT dari panas bumi, hidro, biomassa, tenaga surya, dan angin. "Saat ini, porsi dari bauran Energi Baru Terbarukan 12,36% untuk pembangkit listrik, atau daya pembangkit sekitar 10,3 GW," ungkapnya. Untuk mengejar target bauran energi baru terbarukan, Harris menjelaskan bahwa Pemerintah mempertimbangkan untuk menciptakan pasar baru dalam pengembangan EBT, yaitu dengan mengembangkan economic-maritime di pulau kecil dengan memanfaatkan sistem pembangkit listrik hybrid dari energi surya dan angin dengan baterai dan biomassa, dengan target investasi Energi Terbarukan (angin, matahari, PV, hidro, Bioenergi, dan Panas Bumi) sekitar USD 17,8 Miliar dari tahun 2020 hingga 2024, dengan total kapasitas terpasang yang direncanakan adalah 9.050,3 MW. Selain itu, pemerintah juga akan mengintegrasikan pembangkit tenaga surya tidak hanya untuk rumah tangga, melainkan juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat lokal di industri perikanan dengan membangun cold storage. "Upaya lain yang dilakukan adalah pengembangan pembangkit listrik tenaga air. Pengembangan proyek energi hidro akan disinergikan dengan pengembangan industri strategis, seperti industri mineral termasuk industri peleburan serta industri terkait hilir. Kami akan mengembangkan proyek pembangkit listrik tenaga air Kayan yang memiliki total kapasitas sekitar 9000 MW yang terintegrasi dengan kawasan industri yang strategis dan juga untuk mendukung pasokan listrik untuk ibukota baru Indonesia di Kalimantan Timur," jelas Harris. Workshop ini ungkap Harris, akan menampilkan perusahaan-perusahaan dari Norwegia yang bergerak di bidang energi baru terbarukan akan membagikan keterampilan, teknologi, dan keahlian kepada para peserta workshop. "Dengan adanya Workshop ini, diharapkan akan menghasilkan kerja sama atau kolaborasi dalam mengembangkan proyek energi baru terbarukan di Indonesia," Pungkasnya.(AAN)