KCI Akan Dilego ke MRT Akibat Lesu Pendapatan

Salusra Wijaya
Salusra Wijaya
Gemapos.ID (Jakarta) - MRT Jakarta berencana akan mengakuisisi Kereta Commuter Indonesia (KCI) akibat keuangannya terguncang. Sebab, KCI mengalami kehilangan anggaran dari kewajiban layanan publik (PSO) dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). “Pelaksanaan strategis ini akan sangat sulit. Ini belum terjadi saja, ada beberapa hal dari sisi keuangan kita harus rencanakan dan pikirkan," kata Salusra Wijaya, Direktut Keuangan PT KAI (Persero) pada Rabu (20/1/2021). Alokasi terbesar dari PSO kereta api adalah untuk kerea api perkotaan atau kereta commuter akuisisi. Jadi, porsi kepemilikan saham adalah 51% oleh MRT Jakarta dan KAI 49%. “Saya harus menjaga transaksi ini proper, legal, dan tidak merugikan KAI. KAI sendiri diamanahkan memberikan pelayanan terbaik bukan hanya di Jabodetabek, jangan sampai transaksi ini justri melemahkan KAI,” ujarnya. Jumlah penumpang KA yang menurun hingga 80% juga membuat kesulitan pada keuangan KAI. Padahal, jumlah penjualan tiket adalah sumber utama pendapatan KAI. “Tahun 2021 tidak lebih bagus dan makin terancam semakin banyaknya peraturan membatasi keleluasaan bepergian. Bahkan mendanai kewajiban pokok tiap bulan pun harus mengambil pinjaman dari luar,” capnya. Landasan hukum pengelola moda transportasi di Jabodetabek diberikan kepada Pemprov DKI Jakarta karena anggarannya yang besar. Namun, tanpa landasan hukum yang kuat dan tinjauan kerangka PSO, maka kejelasan model bisnis yang jelas, pelaksanaan strategis ini akan sangat sulit. (m4)