Jangan Pilih Capres 2024 Hanya Berdasarkan Survei

jokowi 7
jokowi 7
Gemapos.ID (Jakarta) - Publik diharapkan tidak terjebak euforia figur calon presiden (capres) 2024 yang besar didukung hasil survei yang dikhawatirkan menambah utang dengan berbagai alasan. Figur capres 2024 juga dinilai tidak perlu sibuk pencitraan di media sosial (medsos), tapi dia memiliki jaringan keuangan luar negeri, kecakapan finansial, modal yang cukup, dan bisa menyelesaikan utang luar negeri. "Dia bisa konkret menegosiasikan utang RI dan bunganya sebelum 2024 juga network finansial luar negeri yang kuat untuk buyback (membeli kembali) surat utang RI yang jatuh tempo 2021-2024. Itulah yang harus dipilih jadi presiden 2024," kata Pengamat Politik, Herryansyah pada Jumat (25/6/2021). Walaupun demikian Herry yakin ‘utang jumbo’ yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mempercepat pembangunan infrastruktur. Namun, capres berikutnya diharapkan bisa memberikan solusi penyelesaian utang negara. "Inflasi tinggi pascapandemi yang siap menerkam negara mana pun yang gagal mengelola utang dan neracanya, diperberat lagi jika trade war China dan AS belum reda," ucapnya. Sementara itu pemilihan presiden (pilpres) 2024 dinilai Herry bukan solusi penyelesaian utang negara. Bahkan, presiden terpilih bisa sebagai sumber masalah baru dengan mengambil utang senilai ribuan triliunan rupiah untuk menutupi utang sebelumnya. Semua capres dan tim sukses capres 2024 diminta menyelamatkan ekonomi negara sebelum Pemerintahan Jokowi berakhir pada 2024. Langkah ini dilakukan dengan membeli kembali puluhan bahkan ratusan triliun rupiah surat utang negara. Pembayaran utang pokok dan bunga yang diperkirakan jatuh tempo pada 2021-2022 sebesar Rp370 triliun. Para pimpinan parpol dan Jokowi diharap membuka sayembara untuk mendorong kelahiran capres yang mampu mengatasi masalah terutama ekonomi. Hal ini guna menyelamatkan perekonomian tiga sampai lima tahun nanti.