Indonesia Kembangkan Vaksin Merah Putih

jokowi2
jokowi2
Gemapos.ID (Bogor) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan para kepala daerah untuk fokus mengendalikan Covid-19 dan mengampanyekan penerapan protokol kesehatan. Hingga ditemukannya vaksin Covid-19, penerapan protokol kesehatan menjadi satu-satunya langkah pencegahan utama yang mutlak dilakukan. “Ini yang paling penting," katanya saat memimpin rapat terbatas  dengan gubernur dalam menghadapi pandemi Covid-19 beserta pemulihan ekonomi nasional melalui konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat (Jabar) pada Selasa (1/9/2020). Sosialisasi terhadap penerapan protokol kesehatan harus dilakukan secara masif hingga ke kampung atau desa-desa dengan melibatkan tokoh dan elemen masyarakat setempat. Selain itu, pengawasan terhadap hal tersebut juga harus secara berkala dan tegas dilakukan. "Pemberian sanksi yang tidak patuh betul-betul dilakukan sehingga kedisiplinan nasional kita dalam mengikuti protokol kesehatan betul-betul dikerjakan oleh seluruh masyarakat kita," ucapnya. Pemerintah pusat berkomitmen untuk mempercepat pengujian dan pengadaan vaksin Covid-19 di Tanah Air. Hingga akhir tahun ini komitmen untuk pengadaan 20 sampai 30 juta dosis vaksin apabila nanti ditemukan. Akhir 2021 komitmen yang telah didapatkan Indonesia untuk pengadaan vaksin yang tengah diuji coba tersebut mencapai 290 juta dosis vaksin. Jokowi meminta jajarannya berupaya keras melakukan penanganan pandemi Covid-19 di wilayah masing-masing dengan tidak mengendur sedikitpun. "Kita perlu memperkuat ketahanan kita agar sampai betul-betul pada seluruh rakyat kita vaksin semuanya," jelasnya. Pada saat yang bersamaan, pemerintah pusat juga tengah mengembangkan vaksin lokal yang disebut vaksin Merah Putih. Bakal vaksin tersebut sedang dikerjakan oleh konsorsium nasional yang melibatkan lembaga biologi molekuler Eijkman, perguruan-perguruan tinggi, dan lembaga-lembaga penelitian. "Saat ini vaksin merah putih dalam tahap pembuatan benih vaksin dan prosesnya sudah sekitar 30%-40% dan direncanakan dapat diuji klinis pada awal tahun depan. Insyaallah ini siap produksi di pertengahan 2021," tukasnya. (moc)