Indonesia Harus Bantu Palestina Bisa Merdeka dari Israel

Dina Y. Sulaeman
Dina Y. Sulaeman
Gemapos.ID (Jakarta) - Pengamat Timur Tengah, Dina Yulianti Sulaeman menyatakan Indonesia harus membantu Palestina memperoleh kemerdekaannya. Masalah yang dihadapi oleh warga Palestina adalah penjajahan dan Bangsa Indonesia harus membantu Palestina untuk meraih kemerdekaannya. Gencatan senjata antara Palestina dan Israel yang berlangsung sekarang hanya solusi sementara atas konflik keduanya. Persoalan utama dari hal ini adalah penjajahan yang dilakukan Israel kepada Palestina. "Akar masalahnya bukan pada agama, tetapi pada penjajahan-pemukim berupa pengusiran warga Palestina dari rumahnya," katanya. Dina mengemukakan pembangunan pemukiman Yahudi mengusur rumah warga Palestina di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur. "Statusnya Yerusalem Timur itu adalah wilayah pendudukan dan Israel itu tidak boleh mengubah demografi di sana," ujarnya. Dengan demikian wilayah Israel semakin luas dengan pembangunan pemukiman Israel. Jadi, wilayah warga Palestina semakin mengecil. Pendudukan Israel berawal dari Deklarasi Balfour pada 1917 dan Resolusi PBB 181 pada 1947 membagi wilayah negara Arab dan negara Yahudi. Kemudian, PBB menerbitkan Resolusi 194 yang memberikan hak kembali kepada Palestina. Namun, dari Kesepakatan Oslo, hanya 18% yang dikuasai Palestina, 22% dipegang bersama Israel-Palestina, dan 60% dikendalikan oleh Israel. Sementara itu penjajahan yang dilakukan Israel terhadap Palestina tidak manusiawi seperti mobilitas sulit dilakukan oleh warga Palestina di Tepi Barat, Hal ini terjadi akibat keberadaan pos pemeriksaan Israel. . "Penjajahan dan pendudukan ini tidak manusiawi bahkan ada diskriminasi sangat nyata yaitu kalau warga Palestina mau mobilisasi harus melewati pos pemeriksaan yang jumlahnya banyak," ujarnya. Sementara itu Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengemukakan semua negara di dunia bertanggungjawab atas kehidupan rakyat Palestina. Nyawa mereka berpotensi hilang setiap menit saat perundingan berlangsung di PBB. “Tanggung jawab utama kita adalah menyelamatkan nyawa. Dan setiap menit yang kita habiskan di sini untuk berunding bisa berarti hilangnya nyawa warga Palestina lainnya," katanya, Dengan demikian, PBB diminta melakukan negosiasi multilateral yang kredibel untuk memajukan perdamaian yang adil dan komprehensif. Langkah ini berdasarkan ‘solusi dua negara’ dan parameter yang disepakati secara internasional. “Kita tidak boleh membiarkan bangsa Palestina kehilangan pilihannya dan menerima ketidakadilan sepanjang hidupnya. Oleh karena itu, ketidakadilan ini harus kita hentikan sekarang,” tuturnya.