Indonesia Alami Ketimpangan Digital

budiman sudjatmiko
budiman sudjatmiko
Gemapos.ID (Sukabumi) - Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko mengklaim investor dari beberapa negara sudah tertarik bernvestasi sebesar Rp93 triliun di Bukit Altgoritma. Jika sudah terealisasi, tempat itu akan jadi pusat inovasi teknologi canggih seperti kecerdasan buatan, drone, panel surya, dan energi terbarukan Analis memperingatkan kesuksesan Sllicon Valley didorong keberadaan kompleks real estat yang masif. Sebaliknya, tempat itu muncul dari budaya inovasi dan karakteristik orang-orangnya yang membuat ibu kota teknologi California itu begitu istimewa. Pengusaha Silicon Valley dan mitra pendiri Golden Gate Ventures di Asia Tenggara, Vinnie Lauria menyampaikan 'bahan ajaib' dari Silicon Valley adalah orang-orangnya yang berasal dari berbagai latar belakang. Mereka juga mampu menjalin jaringan dan berkolaborasi dengan mudah, sebuah elemen penting untuk inovasi dan eksperimen. Sebuah kawasan kosmopolitan perkotaan yang padat adalah lokasi yang sempurna untuk jenis ekosistem itu. Lauria menuturkan keberagaman dapat melahirkan inovasi. Semula Sllicon Valley ditempati oleh orang 'gila' dari berbagai latar belakang dan tujuan yang bereda. Salah satu pendiri dan mitra pengelola di East Ventures, Willson Cuaca menyampaikan pusat inovasi yang baik membutuhkan lima hingga tujuh juta orang yang tinggal di daerah sekitarnya. Dia mengemukakan inti dari Silicon Valley bukan lokasinya, melainkan tentang interaksi antara orang-orang di mana semua pemangku kepentingan berkumpul untuk membangun produknya. Willson memandang ketimpangan digital di Indonesia. Dia melihat gap antara DKI Jakarta dengan daerah lain, khususnya di Indonesia bagian timur. "Ini menunjukkan bahwa kita perlu mengalokasikan sebagian sumber daya ke daerah-daerah tersebut agar produktivitasnya bisa meningkat, dan PDB per kapita Indonesia bisa naik," kata Willian. Pengembang tidak bisa membangun pusat teknologi di tanah kosong. Investor tidak mau bepergian jauh, "ujarnya.