Gemapos.ID (Jakarta) - Google dilaporkan tengah mengembangkan alat yang mirip dengan yang Apple rilis pada pembaruan terbarunya, yakni alat yang memungkinkan pengguna untuk mengontrol privasinya melalui transparansi pelacakan aplikasi. Namun, alat tersebut masih berada dalam tahap diskusi awal.
“(Google) selalu mencari cara untuk bekerja dengan pengembang untuk meningkatkan standar privasi sambil mengaktifkan ekosistem aplikasi yang didukung iklan yang sehat,” ujar juru bicara Google.
Namun, salah seorang sumber mengatakan bahwa Google sebenarnya ingin menemukan keseimbangan antara konsumen, pengembang yang mengerti akan privasi, dan kebutuhan keuangan pengiklan.
Google dikabarkan dapat mendapatkan keuntungan dari iklan digital sebesar lebih dari Rp1,4 triliun setiap tahun, dan sebagian besar pendapatan iklan tersebut didapatkan melalui pemilik perangkat Android, dengan cara jika pengguna Android mencari item di Chrome, maka item yang dicari tersebut akan muncul sebagai iklan pada aplikasi lain.
