Elektabilitas Partai Gerindra Diprediksi Tergerus

Khoirul Umam
Khoirul Umam
Gemapos.ID (Jakarta) - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) diperkirakan mengalami degradasi kredibilitas dan integritas di hadapan pemilihnya pada Pemilu 2024. Hal ini terjadi setelah Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Gerindra yang menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan tercokok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan kasus benur. "Hanya butuh waktu satu tahun sejak bergabung di pemerintahan, Partai Gerindra akhirnya mencatatkan salah satu kader utamanya sebagai pesakitan di Rutan KPK," kata Khoirul Umam, Direktur Eksekutif Romeo Strategic Research & Consulting (RSRC) di Jakarta pada Sabtu (28/11/2020).
Pemilih loyal Partai Gerindra juga berpotensi mengalami political distrust, yang akan bermigrasi ke partai politik (parpol) lain. Hal ini akibat Partai Gerindra bergabung dalam Pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin yakni Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Gerindra sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra sebagai Menteri Pertahanan.
"Basis pemilih loyal Gerindra dari segmen Islam di Jawa Barat, Banten, dan Sumatera berpotensi menguap pada Pemilu 2024 mendatang," ujarnya.
Seruan-seruan anti-korupsi yang sering dijadikan materi kampanye Prabowo seolah hanya isapan jempol belaka, karena saat itu belum pernah kebagian kue kekuasaan. Satu tahun pemerintahan berjalan membuktikan bagaimana kualitas, kredibilitas, dan integritas kader utama Gerindra saat menjadi pejabat publik.
"Gerindra harus mampu menjelaskan kepada pemilihnya, bahwa pilihan politiknya bergabung dengan pemerintahan dan tertangkapnya Waketum DPP Partai Gerindta Edhy Prabowp sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan," tandasnya. (adm)