Ekonomi Diproyeksi Terkontraksi -2% Kuartal IV 2020

Wimboh Santoso-gemapos
Wimboh Santoso-gemapos
Gemapos.ID (Jakarta) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan perekonomian Indonesia mengalami kontraksi antara minus 1% hingga minus 2%.pada kuartal IV 2020. Perekonomian Indonesia mengalami kontraksi sebesar 5,32% pada kuartal II 2020. Angka ini anjlok dibandingkan kuartal I 2020 sebesar 2,97%. “Kita tahu dampak pandemi Covid-19 luar biasa dan kita harus mengambil kebijakan yang luar biasa yang mungkin tidak pernah kita bayangkan sebelumnya,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso pada Jumat (15/1/2021). OJK bersama pemangku kepentingan lainnya terutama Menteri Keuangan, Bank Indonesia, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menerbitkan berbagai kebijakan untuk memperbaiki perekonomian. Kebijakan itu adalah Perppu Nomor 1 Tahun 2020 yang menjadi UU Nomor 2 Tahun 2020 sehingga pihaknya bersama pemerintah dapat dengan leluasa memberikan stimulus untuk menjaga stabilitas sistem keuangan. Berbagai stimulus telah mampu memperbaiki perekonomian nasional pada kuartal III menjadi terkontraksi 3,49% pada kuartal III 2020. Angka ini naik dibandingkan kuartal II 2020 dari 5,32%. Stabilitas sektor jasa keuangan terjaga dengan baik didorong berbagai kebijakan forward looking dan countercyclical policies yang ditujukan untuk mengurangi volatilitas pasar dan memberikan ruang bagi sektor riil untuk dapat bertahan. “Kebijakan-kebijakan tersebut sangat efektif sehingga perekonomian domestik secara bertahap terus membaik dan stabilitas sistem keuangan sampai saat ini masih terjaga dengan baik,” ujarnya. (din)