Gemapos.ID (Jakarta) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, berharap bantuan diberikan berbagai pihak agar turun dari level tiga ke level dua seperti sebagian besar daerah aglomerasi Jabodetabek. Bahkan, pemkab ini minta tidak dikeluarkan (dari aglomerasi).
"Saya sedih saat mengetahui Kabupaten Bogor dan Kabupaten Tangerang dikeluarkan dari aglomerasi Jabodetabek, karena seperti membiarkan Kabupaten Bogor, berjuang sendirian dalam menuntaskan target vaksinasi Covid-19 hingga 70%," kata Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan di Cibinong, Bogor pada Selasa (19/10/2021).
Kondisi geografis dan sosial masyarakat di Kabupaten Bogor tidak bisa disamakan dengan daerah perkotaan lainnya. Kabupaten ini memiliki luas wilayah terdiri dari 40 kecamatan dan populasi penduduk hampir enam juta jiwa. "Ya, kalau kami harus menyelesaikan sendiri, sih, tidak apa-apa, tapi, ingat dong saat dulu kami zona oranye dan DKI Jakarta zona merah, kami ikut jadi merah karena aglomerasi. Tapi, saat daerah aglomerasi lain sudah level dua dan masih masih tertahan di level tiga, kenapa jadi kami ditinggal," ucapnya. Iwan mengungkapkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam bidang kesehatan di Kabupaten Bogor sangat kurang. Jadi, dia sangat berharap bantuan dari daerah lain untuk melangsungkan vaksinasiCovid-19  agar semakin masif. "Kami juga mau level dua agar pemulihan ekonomi juga lebih cepat. Jangan juga melihat dari prosentase. Jika bicara jumlah penduduk yang sudah divaksinasi, Kabupaten Bogor sudah di atas dua juta jiwa," tuturnya. Hingga 18 Oktober 2021 perkembangan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bogor baru 35,39% atau 2,99 juta dosis. Jadi, Pemkab Bogor harus menyuntikkan 5,5 juta dosis vaksin untuk mencapai target 70% jumlah penduduk, yakni 8,5 juta dosis vaksin (dosis pertama dan kedua atau lengkap). Sebelumnya, Wakil Ketua Komite Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Luhut Binsar Panjaitan menuturkan sebagaimana persetujuan Presiden Jokowi, syarat vaksinasi kabupaten/kota di aglomerasi diubah berdasarkan pencapaian kabupaten/kota itu sendiri, selama keseluruhan aglomerasi sudah memenuhi syarat WHO untuk turun level. Pasalnya, sebagian besar kabupaten kota di wilayah Jabodetabek yang seharusnya bisa turun ke level 2 tidak bisa turun level karena cakupan vaksinasi di Kabupaten Bogor dan Tangerang belum mencapai target. "Presiden memberikan arahan untuk tidak menahan terus kabupaten yang lain, maka Bogor dan Tangerang dikeluarkan dari Jabodetabek (untuk penilaian turun level)," katanya.