Covid-19 varian B117 Tidak Tingkatkan Keparahan

M Atoillah Isfandiari
M Atoillah Isfandiari
Gemapos.ID Surabaya) - Mutasi Covid-19 varian B117 muncul pada awal Maret 2021 yang disebut menularkan lebih cepat dibandingkan varian dari Covid-19. Namun, varian ini tidak meningkatkan severitas (keparahan). "Dari penelitian secara in-vitro didapati potensi peningkatan penularan sebesar 40%-80%," kata Pakar Epidemiologi Unair Surabaya M Atoillah Isfandiari. Upaya mengantisipasi penularan Covid-19 B-117 harus lebih terfokus pada pencegahan potensi peningkatan penularan di hulu. Jadi, ini bukan antisipasi peningkatan keparahan gejala di hilir atau di rumah sakit. Gejala yang dilaporkan beberapa pasien didominasi demam dan batuk yang hampir lebih sama dengan Covid-19. "Untuk Indonesia penemuan kasus Strain B117 lebih banyak, karena penelitian laboratorium di sampel darah pasien dilakukan sequencing atau pengurutan utas RNA-nya," katanya di Surabaya. Sequencing sebagai salah satu cara untuk mendeteksi penularan Strain B117 di Indonesia. Namun, upaya testing yang lebih masif membutuhkan biaya yang besar. Mutasi Covid-19 berpengaruh terhadap penyusunan RNA yang diharapkan bisa dikenali oleh antibodi dalam tubuh yang dihasilkan dari vaksinasi tersebut. Tubuh yang dvaksinasi diajari mengenali utas RNA tertentu dan bila terkena Covid-19 akan dikenali oleh antibodi mencegah bereplikasi dalam tubuh kita. Para pakar virologi mengasumsikan vaksin masih efektif mencegah infeksi yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 Strain B117.