Covid-19 Masih Dianggap Konspirasi

Adi Prayitno2
Adi Prayitno2
Gemapos.ID (Jakarta) - Survei yang dilakukan Parameter Politik Indonesia menemukan sebanyak 20,3% responden menganggap Covid-19 adalah suatu konspirasi dan hasil rekayasa manusia sampai sekarang.  Kemudian, sebanyak 28,7% menganggap Covid-19 sebagai hasil rekayasa manusia. "Saya menyarankan sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat terkait Covid-19 masih penting untuk terus digencarkan," kata Adi Prayitno, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia di Jakarta pada Senin (22/2/2021) Survei tersebut menanyakan kepada responden apakah Covid-19 nyata atau rekayasa (konspirasi) yang dibuat untuk tujuan tertentu. Hasilnya, sebanyak 56,7% menilai Covid-19 adalah nyata, 20,3% menganggap Covid-19 merupakan konspirasi, dan 23% tidak menjawab. Survei Covid-19 juga menanyakan kepada responden apakah Covid-19 terbentuk secara alami atau rekayasa buatan manusia untuk tujuan tertentu. Sebanyak 48,9% responden menilai Covid-19 terbentuk secara alami, 28,7% buatan manusia, dan tidak menjawab sebesar 22,4%. Temuan lain data survei tersebut menunjukkan bahwa kondisi ekonomi masyarakat masih belum membaik dibandingkan 10 bulan yang lalu saat Covid-19  menyerang Indonesia. Sebanyak 44,2% responden menilai kondisi ekonomi keluarga sama saja dibandingkan saat Covid-19 menyerang Indonesia pada April 2020. Sebanyak 39,1% menilai kondisi ekonomi keluarga lebih buruk, 13,9% menganggap kondisinya lebih baik, dan 2,8% tidak menjawab. Kondisi tersebut memicu kejenuhan masyarakat, sehingga bersikap kurang peduli terhadap wabah Covid-19. "Ketika responden diminta memilih antara aktifitas ekonomi atau penanggulangan wabah, masyarakat terbelah," tuturnya. Parameter Politik Indonesia tersebut dilakukan pada 3-8 Februari 2021 dengan melibatkan 1.200 responden, dengan menggunakan metode simple random sampling dari 6.000 data target yang telah dipilih secara random. Pengumpulan data dilakukan dengan metode telepolling menggunakan kuisioner yang dilakukan oleh surveyor terlatih. Margin of error survei sebesar ± 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.