Calon Pimpinan Parpol Tunggal Tidak Bangun Demokrasi

LIPI4
LIPI4
Gemapos.ID (Jakarta) - Pengamat Politik LIPI, Siti Zuhro menyarankan setiap parpol yang ingin menyelenggarakan kongres atau pergantian pengurus tidak mengusung calon tunggal. Hal ini untuk menciptakan iklim politik yang baik. "Nantinya para kader akan melihat calon terbaik yang maju pada kongres atau musyawarah nasional tersebut," katanya. Siti berharap ke depan tidak ada parpol yang mengerucutkan satu calon tunggal yang diusung pada proses pemilihan dan menganggap calon tersebut unggul dari kader lainnya. Belakangan hal ini terjadi pada Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat dan Partai Gerindra, Bahkan, PDI-P sebelum musyawarah nasional dilaksanakan sudah diketahui calon tunggal tetap di tangan Megawati Soekarnoputri. Jika kondisi tersebut terus dibiarkan, maka  masyarakat tidak mudah membangun parpol. Jika kompetisi kontestasi politik tidak menjadi kekhasan orang Indonesia, sebaiknya dicarikan solusi lain. Tujuannya agar para kader yang memiliki hak otonom mendapatkan representasi mereka. Jadi, hak para kader parpol jangan sampai dikebiri. "Biarkan mereka berjibaku dan merasakan kepemilikan terhadap partai itu. dominasi-dominasi tunggal yang terjadi selama ini di tubuh partai harus diputus. Jika hal itu bisa diterapkan, maka tidak akan ada kader partai yang menjadi kutu loncat seperti yang banyak terjadi di Tanah Air. Setiap partai politik di Tanah Air harus bisa memberikan kesempatan yang sama bagi semua kader yang memenuhi kualifikasi untuk menghasilkan sumber daya manusia berkualitas. "Jangan langsung dikunci misalnya anaknya saja, suami, kerabat dan sebagainya," ujarnya.