Bukit Mekar Raih Rp250 Juta Berkat Pertamina

Didi Andrian Indra Kusuma
Didi Andrian Indra Kusuma
Gemapos.ID (Dumai) - Kelompok Tani Bukit Mekar mengklaim sebanyak Rp250 juta diperolehnya setahun dari hasil panen cabai merah dan jagung. Pendapatan ini diraihnya berkat pendampingan dan pelatihan yang diberikan Pertamina Refinery Unit (RU) II Dumai. "Sebuah keberhasilan yang tidak disangka-sangka," kata Ketua Kelompok Tani Bukit Mekar di Bukit Datuk, Dumai Selatan, Riau, Nasib di Dumai belum lama ini. Bahkan, penanaman cabai merah dan jagung memanfaatkan lahan tidur milik Pertamina RU II seluas 15 hektar. Dari areal ini dihasilkan cabai merah seberat 1 ton 700 kilogram (kg) dan jagung sebesat 600 kg. Pendampingan dan pelatihan sekaligus peminjaman lahan oleh Pertamina sebagai bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sejak 2016. Lahan ini juga ditanami gambas, kacang-kacangan, pari, bawang merah, pare, mentimun, dan sayuran. Pertamina memberikan bimbingan penanaman berbagi jenis tanaman tadi dengan sistem hidroponik. Langkah ini dilanjutkan dengan teknik penyiraman menggunakan sprinkler. Usaha lain juga dilakukan Kelompok Tani Bukit Mekar yakni membuka kolam ikan Nila, Patin, Lele, dan Gurame. Kolam ini berukuran 15 meter x 35 meter dengan kedalaman 1,5 meter yang dimanfaatkan untuk kegiatan pancing. Kelompok Tani Bukit Mekar sedang mengembangkan lahan tersebut menjadi  kawasan Kampung Eduwisata. “Semoga dengan telah diresmikannya jalan tol Pekanbaru-Dumai mampu meningkatkan kunjungan wisata ke tempat kami ini,” ujarnya. Sebanyak 15 anggota menaungi Kelompok Tani Bukit Mekar. Dari hasil usaha yang dijalankan secara berkelompok diraih setiap anggota sebesar Rp4 juta per bulan. “Kerja keras ini untuk membahagiakan keluarga,” jelas Nasib. Pejabat Sementara (Pjs) Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina RU II, Didi Andrian Indra Kusuma, mendukung pemberdayaan masyarakat khususnya di bidang pertanian dan perikanan di Kota Dumai. Kegiatan bercocok tanam dan budidaya ikan yang diberikan kepada masyarakat Kelurahan Bukit Datuk diklaim mengakomodasi minat mereka. "Tiap tahunnya kami rumuskan pula tema program yang berbeda-beda sebagai upaya memperkaya pengetahuan para anggota kelompok di bidang pertanian dan perikanan," paparmya. Pertamina menyelenggarakan program pertanian di Bukit Datuk dengan tema zero waste farming pada tahun pertama. Langkah ini dilanjutkan dengan pemanfaatan limbah pertanian menjadi kompos menggunakan dekomposter. Pada tahun kedua, Pertamina RU II Dumai mengembangkan program pertanian yang terintegrasi dengan perikanan. Hal yang dimaksud adalah sumber air penyiraman tani yang diambil dari kolam ikan lele. (adm)