BPJS Klaim Peningkatan Layanan Kesehatan Rawat Jalan

Ali Ghufron Mukti
Ali Ghufron Mukti
Gemapos.ID (Jakarta) - Dirut baru BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengaku siap bersama jajaran direksi melanjutkan Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang berjalan sejak 2014. apalagi, program ini telah menjadi 'top of mind' pembiayaan pelayanan kesehatan di Indonesia. "Pemanfaatan programnya terus meningkat yang menunjukkan Program JKN-KIS sangat dibutuhkan oleh masyarakat," katanya. Sebanyak 49,2 juta kasus pelayanan kesehatan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL) pada 2016. Angka itu naik menjadi 69,6 juta kasus pada 2020. Kemudian, 7,6 juta pelayanan kesehatan Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL) pada 2016 dan menjadi 9,03 juta kasus pada 2020. Sejumlah hal yang menjadi fokus perhatian jajaran direksi baru adalah upaya meningkatkan kualitas layanan kepada peserta sesuai 'customer journey' antara lain mengurai antrean di fasilitas kesehatan. Kemduian, mempercepat koordinasi rujukan antar fasilitas kesehatan. Selanjutnya, mengoptimalkan badging sistem informasi BPJS Kesehatan dengan fasilitas kesehatan serta memperkuat upaya edukasi publik tentang JKN-KIS. BPJS Kesehatan juga akan fokus keterlibatan dengan stakeholder dan masyarakat (termasuk pusat, daerah, Asosiasi Rumah Sakit, Dinas Kesehatan, profesi, dan perguruan tinggi. Kemudian, lembaga penelitian, para ahli dan pengamat. Untuk meningkatkan cakupan kepesertaan JKN-KIS, pihaknya berencana mengoptimalkan keterlibatan peserta dan berbagai pihak lainnya untuk mendukung JKN-KIS. Jadi, masyarakat yang belum memperoleh perlindungan jaminan sosial kesehatan bisa segera terdaftar menjadi peserta JKN KIS. Ekosistem JKN-KIS yang sehat akan tercapai bila masing-masing pemangku kepentingan melaksanakan tugas dan fungsinya dengan sebaik-baiknya. "Kami juga akan melakukan optimalisasi kerjasama lintas sektoral dengan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya,” tuturnya.