Berikut Prediksi Pemkot Jakut Tentang Kapan Terjadi Banjir Rob

Ali Maulana Hakim
Ali Maulana Hakim

Gemapos.ID (Jakarta) - Pemerintah Kota Administratif Jakarta Utara (Pemkot Jakut) menyatakan wilayahnya masih berpotensi menghadapi dua kali kenaikan air laut (rob) tertinggi pada Kamis (9/12/2021) dan Sabtu (11/12/2021).

Jadi, organisasi perangkat daerah (OPD) dan masyarakat diminta melakukan kesiagaan alat dan pasukan serta pengawasan terus dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak.

OPD yang dimaksud seperti Unit Kerja Pemerintah Daerah (UKPD) terkait seperti BPBD,  Suku Dinas Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Damkar diimbau untuk selalu melakukan pengawasan.

"Kami juga meminta bantuan tiga pilar untuk membantu dari segi keamanan," kata Walikota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim di Kantor Wali Kota Jakarta Utara pada Selasa (7/12/2021).

Semua keperluan masyarakat yang terkena dampak rob tersedia dan tidak ada korban jiwa akibat banjir rob di Jakarta Utara. Walaupun, pengungsian tidak terjadi di sana, tapi segala macam bantuan yang ditawarkan langsung diberikan kepada masyarakat.

"Pompa permanen (stasioner), pompa bergerak (mobile) dan pompa apung di lokasi rob telah difungsikan secara maksimal," ucapnya.

Suku Dinas (Sudin) SDA Kota Jakarta Utara juga melakukan pemantauan udara secara rutin setiap 30 menit di Pintu Air Marina dan Kali Asin. Selain itu membuat tanggul-tanggul karung pasir di sejumlah titik, seperti di Jalan RE Martadinata, di sekitar Muara Baru dan Pelabuhan Sunda Kelapa.

Begitupula penyiagaan petugas lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilakukan untuk proses evakuasi, bantuan sosial, menyiapkan sampah usai rob, hingga pengaturan lalu lintas selalu disiagakan dengan berkoordinasi bersama camat setempat agar aktivitas warga tetap berjalan.

“Setelah air surut segera dilakukan perbaikan saluran agar aliran udara lancar menuju laut. Untuk air laut yang tertinggal di daerah 'mangkok' (cekungan) akan kita fungsikan pompa," ujarnya.