Berikut Permintaan DPRD DKI Kepada TransJakarta

DPRD DKI Jakarta3
DPRD DKI Jakarta3
Gemapos.ID (Jakarta) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta meminta TransJakarta mengevaluasi manajemen keselamatan operasional. Hal ini terkait musibah tabrakan dua bus TransJakarta di halte Cawang Ciliwung Jakarta Timur. "TransJakarta harus benar-benar mengutamakan keselamatan dari pada kecepatan, bagaimana manajemen operasional dan manajemen waktu," kata Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta, Pandapotan Sinaga di Jakarta pada Rabu (27/10/2021). TransJakarta tidak hanya mengevaluasi armada dan operator bus, tapi sumber daya manusia atau para awak bus tersebut. DPRD DKI Jakarta dan Pemprov DKI Jakarta sudah memfasilitasi BUMD DKI bidang jasa transportasi untuk mendapatkan subsidi. Dari hal ini para penumpang akan memperoleh keamanan, kenyamanan, dan tarif yang terjangkau bagi masyarakat. Pasalnya, transportasi massal tidak sama dengan angkutan lain yang menerapkan kejar setoran. "Kami mengingatkan kepada awak bus supaya bertugas lebih hati-hati lagi. Ini kan pelayanan publik karena kita subsidi, jadi tidak perlu buru-buru," ujar Pandopatan. Selain itu mengemudikan bus tidak perlu terlalu cepat, tidak perlu bergaya zaman dulu seperti kejar setoran. "Di TransJakarta, tidak perlu seperti itu lagi," ucapnya. Sebelumnya, Kepala Sub-Direktorat Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKP Argo Wiyono, mengemukakan sebanyak 33 orang dilaporkan menjadi korban dalam tabrakan antara dua bus TransJakarta tersebut. "Dari 33 korban, dua orang meninggal dunia di tempat, sopirnya J dan satu penumpang yang duduk di depan," ucapnya. Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan bus yang menabrak bus yang sedang berhenti menurunkan dan menaikkan penumpang, dengan kecepatan 55,4 kilometer per jam. Hal ini berakibat bus yang berada di depan tertabrak, sehingga terdorong hingga 17 meter. "Secara visual dan pengukuran di lokasi itu memang kemarin dari CCTV perhitungan petugas kecepatan 55,4 km per jam saat terjadinya kecelakaan," tuturnyal Walaupun demikian, Polda Metro Jaya belum bisa memastikan apakah kecelakaan tersebut akibat  kesalahan manusia atau kesalahan teknis, karena proses penyelidikan masih berlangsung sampai sekarang.