Berikut Hasil Riset Sementara Pencemaran Parasetamol di Jakarta

LIPI2
LIPI2
Gemapos.ID (Jakarta) - Peneliti Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Zainal Arifin mengatakan suatu penelitian perlu dilakukan guna mengetahui sumber polutan parasetamol di Teluk Jakarta. Riset yang dilakukannya bersama Wulan Koagouw yang merupakan peneliti oseanografi di BRIN, serta George WJ Olivier dan Corina Ciocan dari Universitas Brighton di Inggris, menunjukkan ada konsentrasi parasetamol relatif tinggi di muara sungai Angke dan muara sungai Ciliwung Ancol di Teluk Jakarta. Mereka belum meneliti terkait sumber-sumber pencemaran parasetamol yang masuk ke dua lokasi perairan itu. Namun, Zainal mengatakan studi pustaka menunjukkan 60%-80% pencemaran di pesisir berasal dari daratan. Jadi, kemungkinan besar ini berasal dari sumber pencemaran parasetamol di Teluk Jakarta berasal dari daratan. Sumber sisa parasetamol yang terdpat di perairan Teluk Jakarta diduga berasal dari tiga sumber, yakni ekskresi akibat konsumsi masyarakat yang berlebihan, rumah sakit, dan industri farmasi. Dengan jumlah penduduk yang tinggi di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dan jenis obat yang dijual bebas tanpa resep dokter, maka ada potensi sebagai sumber kontaminan di perairan. Sementara sumber potensi dari rumah sakit dan industri farmasi dapat terjadi sebagai akibat dari sistem pengelolaan air limbah yang tidak berfungsi optimal. Jadi, sisa pemakaian obat atau limbah pembuatan obat masuk ke sungai yang berakhir di perairan pantai. Topik riset lain yang menarik untuk diangkat dapat berkaitan dengan tingkat pencemaran polutan parasetamol atau limbah obat-obatan atau farmasi di daerah perkotaan dibandingkan daerah pertanian. Konsentrasi sejenis parasetamol di daerah Brebes, Pekalongan tidak setinggi dengan yang di pantai Jakarta, kita bisa paham karena daerah pertanian itu tidak ada industri.